Inggris Sanksi Tokoh Militer Iran Usai Serangan ke Israel dari Pembekuan Aset hingga Cekal
JAKARTA - Inggris memberikan sanksi kepada tokoh militer Iran setelah serangan terhadap Israel akhir pekan lalu.
Sanksi Inggris mencakup pembekuan aset dan larangan perjalanan, menargetkan menteri pertahanan Iran dan tokoh serta organisasi militer lainnya termasuk Staf Umum Angkatan Bersenjata dan Angkatan Laut Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC).
Iran pada akhir pekan lalu meluncurkan drone dan menembakkan rudal ke Israel sebagai serangan balasan atas serangan tanggal 1 April terhadap kompleks kedutaan besarnya di Damaskus.
Serangan tersebut telah meningkatkan risiko eskalasi lebih lanjut di kawasan, sehingga negara-negara besar berupaya keras mencegah konflik yang lebih luas di Timur Tengah.
Baca juga:
- Diadukan ke DKPP karena Goda Perempuan PPLN, Ketua KPU: Nanti Saja Mohon Maaf
- Menko Polhukam Siapkan Mitigasi Saat MK Putuskan Sengketa Pilpres
- Rapat Maraton, Hakim MK Pulang Malam Hingga Menginap Jelang Putusan Gugatan Pilpres
- Polda Metro Jaya Mulai Usut Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert Lumoindong
Inggris mengatakan tindakannya, yang diumumkan pada pertemuan para menteri negara kelompok G7 di Italia, bertujuan untuk membatasi kemampuan Iran untuk mengganggu stabilitas kawasan.
“Serangan rezim Iran terhadap Israel adalah tindakan sembrono dan eskalasi yang berbahaya,” kata Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dalam pernyataan.
“Hari ini kami telah memberikan sanksi kepada pemimpin militer dan pasukan Iran yang bertanggung jawab atas serangan akhir pekan itu.”
Sanksi Inggris, yang berjumlah 13 sanksi, juga menargetkan individu-individu yang digambarkan sebagai aktor kunci dalam industri drone dan rudal Iran.