Menhub Budi Akui Jepang sebagai Mitra Terbaik Pembangunan Transportasi Massal
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa Jepang merupakan salah satu negara mitra terbaik dalam pembangunan sarana dan prasarana transportasi massal khususnya yang dibangun di wilayah DKI Jakarta.
“Hari ini kami baru saja ada seremoni penandatanganan kontrak paket CP205 MRT Jakarta. Jadi, sekalipun ada COVID-19 kita tetap bekerja, sekalipun ada hal-hal yang di luar secara makro ada satu masalah, Jepang tetap konsisten memberikan dukungan kepada Indonesia. Oleh karenanya, kami sangat mengapresiasi apa yang diberikan Jepang pada Indonesia khususnya pada Jakarta,” kata Budi di sela penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT MRT Jakarta dengan Sojitz Corporation di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis 18 April.
Menurut Menhub, Jepang sangat bersahabat dengan Indonesia untuk melakukan transfer pengetahuan (knowledge) utamanya di bidang kemajuan transportasi umum.
“Kita melihat apa yang dilakukan pada CP205 MRT Jakarta akan melengkapi suatu proses dari bundaran HI sampai (Jakarta) kota, tentu membuat suatu joinning atau kerja sama yang diharapkan ada suatu transfer knowledge,” ujar Menhub.
Budi menuturkan proyek CP205 MRT Jakarta akan mendukung transportasi umum di Jakarta sehingga bisa mengurai kemacetan dan menekan polusi udara di ibu kota negara. Dengan demikian akan mendukung aktivitas masyarakat di Jakarta.
“Panjang, presentasi dan sebagainya, berapa pun itu yang membanggakan adalah konsisten, konsistensi ini yang tidak mudah dilakukan oleh siapa pun, kerja sama kita dengan negara negara yang lain. Jepang adalah suatu negara yang menunjukkan sangat konsisten, sangat detail, dan sangat presisi,” tutur Menhub.
Budi juga menyampaikan bahwa Indonesia dan Jepang melakukan satu gerakan yang konsisten, berkesinambungan dan membanggakan menunjukkan bahwa hubungan baik antara kedua negara tersebut.
“Kita sudah memiliki hubungan yang baik dan hari ke hari, hubungan pembahasan itu berlangsung dengan bersahabat. Tandanya memang apa yang dicanangkan oleh bapak presiden berapa tahun yang lalu berkaitan dengan MRT adalah benar bahwa Jakarta adalah salah satu contoh dari pada transformasi perkotaan,” jelas Budi.
Sementara itu, Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat mengatakan progres pembangunan MRT Jakarta khususnya fase 2A dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) sampai dengan Kota mencapai 33,6 persen per 25 Maret 2024.
Dia merinci progres tersebut yakni Stasiun Thamrin dan Monas 74 persen; Stasiun Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar mencapai 28 Persen; Stasiun Glodok dan Kota mencapai 50 persen.
“Kemudian contract package CP206, yaitu penyusunan proposal dan kualifikasi calon bider posisi saat ini dan contract package CP207 terkait dengan AFC, itu sedang penyusunan dokumen tender,” ujar Tuhiyat.
Dia menjelaskan proses lingkup pekerjaan proyek tersebut sempat mengalami gagal tender sebanyak tiga kali, kegagalan meliputi pencarian kontraktor yang disebabkan faktor eksternal antara lain terjadinya pandemi COVID 19 di tahun 2019, terjadinya perang di berbagai belahan dunia, geopolitik dan kelangkaan semikonduktor dan sebagainya yang menyebabkan terganggu supply chain pada saat itu.
“Pada tahun 2023 kami mulai kembali proses tender dengan menggunakan international competitive bidding atau ICB hingga pada 20 Februari 2024 diperoleh letter of acceptance dengan Sojitz Corporation sebagai pemenang tender,” ucap Tuhiyat.
Dia menuturkan periode kontrak CP205 selama 75 bulan hingga pada akhir tahun 2029. Pihaknya menargetkan operasional MRT Jakarta fase 2A yakni Bundaran HI hingga Monas pada tahun 2027. Sedangkan untuk Stasiun Harmoni sampai dengan Kota diperkirakan pada akhir tahun 2029.
Dia mengaku seluruh proses pencarian kontraktor tersebut dapat terlaksana dan terselesaikan dengan baik berkat adanya komitmen kuat antara dua negara, yaitu Indonesia dan Jepang. Hubungan harmonis antara Indonesia dan Jepang telah membawa dan menciptakan sistem transportasi publik yang lebih baik.
Tuhiyat menambahkan saat ini MRT Jakarta sedang bersiap membangun fase 3 yang rencananya akan terbentang dari timur ke barat sepanjang 84 km, dari Cikarang wilayah Jawa Barat hingga ke Balaraja wilayah Banten. Namun proses pembangunan akan mulai di wilayah area Jakarta. Proses penandatanganan loan sedang dipersiapkan pada bulan April 2024 ini.
BACA JUGA:
“Untuk ground breaking rencananya akan kami lakukan di bulan Agustus tahun ini. Saya tidak percaya dengan kerja sama dan sinergi yang kuat kita dapat mewujudkan sistem perkeretaapian perkotaan yang modern dan berkelas dunia di Jakarta,” kata Tugiyat.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan bahwa penandatangan paket kontrak CP205 antara PT MRT Jakarta dan Sojitz Corporation merupakan wujud keberhasilan kerja sama antara Indonesia dan Jepang yang telah menjadi andalan sektor transportasi publik di kota itu.
“Harapannya penandatanganan ini dapat mempercepat pembangunan fase 2A sebagai upaya meningkatkan mobilitas dan kualitas hidup masyarakat. Kami juga mengapresiasi atas dukungan dari Pak Menteri Perhubungan dan juga Sojitz Corporation Jepang sehingga tercipta pembangunan yang berkelanjutan proyek strategis nasional,” kata Heru.