Rampung Mei, Smelter Freeport Gresik Baru Produksi Katoda Akhir Agustus
JAKARTA - Smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan JIIPE, Gresik, Jawa Timur dipastikan akan rampung Mei 2024. Meski demikian, smelter yang memproduksi kkatoda tembaga ini baru akan memproduksi katoda pada akhir Agustus 2024.
Presiden Direktur PTFI. Tony Wenas mengatakan, smelter ini sejatinya akan mulai beroperasi pada 1 Juni 2024 sesuai dengan target pemerintah namun tidak serta-merta melakukan produksi.
Dikatakan Tony, saat ini progres pembangunan smelter ini secara keseluruhan telah mencapai 94 persen dan akan rampung pada Mei 2024.
"Mei selesai, Juni operasi tapi belum produksi," ujar Tony kepada media yang dikutip Kamis 11 April.
Tony menjelaskan, pada awal Agustus PTFI baru akan memasukkan konsentrat tembaga ke dalam smelter dan proses produksi katoda akan berjalan selama 3 minggu sehingga produk akhir berupa katoda tembaga baru akan selesai pada akhir Agustus.
"Karena konsentratnya feed ke situ baru sekitar awal Agustus, sehingga akhr Agustus baru keluar katoda tembaganya. Itu prosesnya kira-kira 3 minggu," sambung Tony.
Tony juga menjelaskan jika untuk tahap awal pihaknya hanya akan memproduksi 50 persen tembaga atau sekitar 850.000 ton dari total kapasitas produksi tahunan sebesar 1,7 juta ton. Ia memastikan smelter ini baru akan beroperasi dengan kapasitas penuh pada akhir tahun 2024
"Akhir tahun ini akan 100 persen. 50 persen dari dari 1,7 juta ton ya 850.000 ton lah kira-kira," pungkas Tony.
Asal tahu saja, proyek Ini merupakan smelter kedua PTFI. Smelter pertama dibangun pada 1996 dan dikelola oleh PT Smelting dengan nilai investasi hingga 3,1 miliar dolar Amerika Serikat atau setara Rp48 triliun per akhir Desember 2023.
Baca juga:
Smelter tembaga dengan Design Single Line terbesar di dunia ini nantinya mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun.
Produk utama smelter adalah katoda tembaga, emas dan perak murni batangan, serta PGM (Platinum Group Metal). Produk samping antara lain asam sulfat, gipsum, dan timbal.