Usai Viral, KBRI Tokyo Berikan Bantuan Awal ke Intan Sifhany dan Koordinasi ke Perusahaan
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri dan KBRI Tokyo telah menindaklanjuti laporan adanya warga negara Indonesia (WNI) bernama Intan Sifhany yang menderita sakit di Prefektur Oita, Jepang.
Menurut keterangan Intan kepada KBRI, dia merasakan sakit di bagian perut pada Maret 2024 hingga harus menjalani operasi. Biaya tindakan selama di rumah sakit menjadi tanggung jawabnya pribadi, karena pihak perusahaan belum mengurus asuransi bagi Intan.
“Sebagai langkah pelindungan awal, KBRI Tokyo telah mengirimkan bahan bantuan makanan dan berkoordinasi dengan simpul masyarakat WNI di Oita guna membantu Saudara Intan,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha dalam keterangan tertulis, Antara, Rabu, 8 April.
Selanjutnya, KBRI akan berkomunikasi dengan pihak perusahaan (kumiai) dan pihak yang memberangkatkan Intan ke Jepang untuk mengurus pemenuhan hak-haknya sesuai ketentuan yang berlaku. Intan sempat bekerja di Osaka pada 2023, sebelum kemudian pulang ke Indonesia.
Pada Januari 2024, pemagang asal Sukabumi, Jawa Barat itu kembali ke Jepang setelah dijanjikan pekerjaan baru di Oita.
Kasus Intan menjadi viral di media sosial setelah akun Instagram @japan_guide_indonesia memberitakan penyakit yang dia derita.
Dalam video yang diunggah pada 8 April lalu, Intan tampak susah payah ketika berusaha untuk duduk dari posisi tidur di atas tatami. Intan yang menunjukkan raut wajah kesakitan bahkan harus dibantu seorang temannya hanya untuk duduk.
Baca juga:
Ia disebut menderita infeksi usus dan membutuhkan perawatan laparotomi yang biayanya mencapai 500 ribu yen (sekitar Rp52 juta).
“Jangankan berjalan, ke kamar kecil pun dia tidak bisa dan hanya merintih kesakitan.. dan tidak ada uang sepeser pun,” demikian keterangan dalam video tersebut, merujuk pada kesulitan biaya yang kini sedang dihadapi Intan.