Kapal Nelayan yang Diubah Jadi Kapal Feri Tenggelam, 94 Tewas dan 26 Hilang
JAKARTA - 94 orang tewas dan 26 orang hilang setelah kapal feri darurat yang penuh sesak --hasil modifikasi dari kapal nelayan-- tenggelam di lepas pantai utara Mozambik.
Kapal nelayan yang diubah fungsinya ini membawa sekitar 130 orang. Di tengah perjalanan mencapai sebuah pulau di lepas pantai provinsi Nampula, terjadi masalah.
“Karena kapal itu penuh sesak dan tidak cocok untuk mengangkut penumpang, kapal itu akhirnya tenggelam,” kata Menteri Luar Negeri Nampula, Jaime Neto seperti dikutip dari The Guardian, Senin 8 April. Banyak anak-anak menjadi korbannya, tambahnya.
Tim penyelamat telah menemukan lima orang yang selamat dan sedang mencari lebih banyak lagi namun kondisi laut membuat operasi menjadi sulit.
Sebagian besar penumpang berusaha melarikan diri dari daratan karena kepanikan yang disebabkan oleh disinformasi mengenai kolera, kata Neto.
Lourenco Machado, administrator Institut Transportasi Maritim negara itu, mengatakan di televisi pemerintah pada hari Senin bahwa sedikitnya 94 orang tewas dan 26 orang hilang.
Negara di Afrika bagian selatan, salah satu negara termiskin di dunia, telah mencatat hampir 15.000 kasus penyakit yang ditularkan melalui air dan 32 kematian sejak Oktober, menurut data pemerintah.
Nampula adalah wilayah yang paling parah terkena dampaknya, menyumbang sepertiga dari seluruh kasus.
Perahu itu menuju ke Pulau Mozambik, sebuah pulau karang kecil yang dulunya menjadi ibu kota Afrika Timur Portugis dan memberi nama pada negara tersebut.