Rusia Nilai NATO Kembali ke Pola Pikir Perang Dingin saat Aliansi Pertahanan Itu Genap 75 Tahun Pekan Ini
JAKARTA - Otoritas Rusia mengatakan pada Hari Rabu, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) kembali ke pola pikir Perang Dingin, saat aliansi itu merayakan hari jadinya yang ke-75 pekan ini.
"Hari ini, dalam hubungan dengan Rusia, blok tersebut telah kembali ke situasi Perang Dingin," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova kepada wartawan, dilansir dari Reuters 4 April.
Lebih jauh Zakharova mengatakan, NATO tidak memiliki tempat di "dunia multipolar" yang menurut Moskow ingin dibangun untuk mengakhiri dominasi AS, namun hal ini tetap menjadi fokus perhatian Rusia.
Diketahui, Presiden Vladimir Putin melancarkan apa yang disebutnya sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina pada tahun 2022, bertujuan mencegah NATO memperluas jangkauannya ke dekat Rusia.
Namun, perang tersebut telah memperkuat aliansi tersebut, yang telah berkembang menjadi_32 anggota dengan mengakui Finlandia dan Swedia.
Sementara itu, para menteri luar negeri NATO bertemu di Brussels, Belgia pada Hari Rabu untuk membahas proposal yang akan memberikan peran lebih langsung kepada aliansi tersebut dalam mengoordinasikan pasokan senjata, amunisi dan peralatan ke Ukraina.
Baca juga:
- Drone Ukraina Sukses Hantam Kilang Minyak Terbesar Ketiga Rusia, 1.300 Km dari Garis Depan
- WHO: Menghancurkan Al Shifa Berarti Mencabut Jantung dari Sistem Kesehatan
- Ucapkan Bela Sungkawa Atas Tewasnya Petugas WCK, Militer Israel Janjikan Penyelidikan Transparan
- Jerman akan Memberikan 180 Ribu Peluru Artileri untuk Ukraina melalui Inisiatif Republik Ceko
Pemerintah negara-negara Barat mengatakan, mereka membantu Ukraina berjuang untuk bertahan hidup dalam menghadapi invasi Rusia.
Zakharova menambahkan, sejarah NATO "penuh dengan petualangan agresif yang membawa peperangan dan kehancuran ke banyak negara", dan hari jadinya bukanlah alasan untuk merayakannya.