Bandara Ngurah Rai Bali Buka Posko Lebaran Antisipasi Lonjakan Penumpang

BADUNG  - Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, mulai membuka posko angkutan Lebaran 2024 sebagai bentuk antisipasi lonjakan penumpang khususnya di terminal domestik.

General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan memperkirakan 473.008 penumpang domestik menggunakan layanan penerbangan selama periode 3-18 April 2024, sehingga posko angkutan akan memberi layanan bagi penumpang yang mengalami kesulitan.

"Kita bersiap di sini 24 jam, jaga apapun pertanyaan, biasanya terkait rute pesawat, perubahan jadwal, letak loket maskapai di mana, kemudian terkait transportasi darat ada narahubung di sini," katanya, Rabu, 3 April.

Pihak bandara melihat pentingnya posko angkutan Lebaran di domestik berdasarkan proyeksi lonjakan penumpang, yaitu dari hari normal melayani 28 ribu penumpang sehari kini diprediksi mencapai 33 ribu sehari.

Totalnya, selama 16 hari Bandara I Gusti Ngurah Rai diperkirakan melayani 1.012.005 penumpang yang terdiri atas 473.008 dari domestik dan 538.997 penumpang internasional.

Posko angkutan Lebaran 2024 dibangun di antara pintu kedatangan dan keberangkatan domestik yang berpotensi mengalami puncak kedatangan pada 7 April dengan 33.300 penumpang dan puncak kepulangan 14 April dengan 33.846 penumpang.

Pada momentum Idulfitri tahun ini, menurut Handy, ada kenaikan penumpang sebesar 1,36 persen dibandingkan periode 2023 lalu yang998.521 penumpang, sehingga bandara ingin membuat pelayanan dengan lebih optimal.

Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV Agustinus Budi Hartono mengatakan di posko angkutan Lebaran 2024 ini seluruh stakeholder bandara akan terlibat.

"Dari aparat, pemerintah, dan pihak bandara, semua ada di sini, kita memberikan informasi terkait pergerakan penumpang dan pesawat, juga ada BMKG yang memberi informasi cuaca," kata dia.

Kepala Otoritas Bandara mencatat hingga saat ini sudah ada 282 pengajuan penerbangan tambahan khusus domestik dari lima maskapai dan masih dapat bertambah.

Adapun rute terpadat pada momentum mudik adalah Cengkareng, Jakarta; Surabaya; Makassar; Solo; Yogyakarta; dan Lombok.