BALI - Lonjakan penumpang selama masa mudik Lebaran membuat Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali lebih sibuk. Dalam empat hari pertama arus mudik 2024 sudah ada 43 penerbangan tambahan yang terealisasi dengan rute domestik.
Jumlah tersebut mencapai angka 14 persen dari total pengajuan. Hal itu disampaikan General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan.
“Realisasi total penerbangan ekstra sepanjang masa posko angkutan 3-6 April sudah mencapai 43 penerbangan, jadi kurang lebih 14 persen dari total pengajuan,” kata Handy melansir Antara.
Handy di Kabupaten Badung, Minggu, mengatakan, pengajuan penerbangan ekstra untuk rute domestik ini terus bertambah, dari semula 216, naik menjadi 282, dan kini mencapai 299 pengajuan.
“Ini bertambah terus karena dinamis ya, jadi kami selalu buka, biasanya kalau maskapai melihat suatu rute overbooked artinya ada kesempatan,” ujarnya.
Sejak awal menerima pengajuan, terdapat lima maskapai yang hendak menambah penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai dalam periode Lebaran 2024 3-18 April.
Maskapai tersebut adalah Indonesia Air Asia, Citilink Indonesia, Lion Air, Super Air Jet, dan Wings Air, dengan rute paling diburu yaitu Cengkareng Jakarta, Surabaya, Makassar, Solo, Yogyakarta, dan Lombok.
Pada puncak arus mudik hari ini, Handy belum mencatat realisasi dari tiap maskapai yang mengajukan penambahan, namun dari koordinasi sementara ada 11 penerbangan ekstra.
Diketahui dari keseluruhan rencana penerbangan ekstra, umumnya yang terealisasi hanya 50 persennya, namun belum dapat dipastikan pihak bandara untuk tahun ini karena lonjakan penumpang sudah melewati prediksi.
Handy mengatakan, sejak awal memprediksi pada hari keempat arus mudik total pengguna transportasi udara yang dilayani sebanyak 65.000, namun realisasinya lebih tinggi yaitu mencapai 72.402 penumpang.
Situasi pada Sabtu (6/4) itu menunjukkan pergerakan yang melebihi prediksi, bahkan dalam sehari terealisasi 19 penerbangan ekstra, sehingga pada puncaknya hari ini juga diperkirakan akan melebihi estimasi.
“Nah hari ini rencananya kami perkirakan 68.899 orang penumpang dilihat dari reservasi tiket dan proyeksi sebelumnya, perkiraan kami akan lebih tinggi dari estimasi itu dari prediksi 68 ribu perkiraan sampai 74 ribu,” ujarnya.
Terhadap adanya penerbangan tambahan dan situasi kepadatan di terminal domestik bandara, Handy belum mengatakan apakah kondisi ini berpengaruh terhadap keterlambatan penerbangan.
Saat ini Bandara I Gusti Ngurah Rai masih mendata catatan penundaan penerbangan, tetapi yang pasti menurut Handy penundaan bisa terjadi karena faktor cuaca dari bandara lain karena saling terpengaruh.
Bandara sendiri saat ini memiliki posko angkutan Lebaran, sehingga apabila penumpang mengalami kendala maka dapat menghampiri posko yang buka 24 jam penuh.