Harga Bitcoin Turun Lagi, Analis Kripto: Bitcoin Masih Jadi Pilihan Investasi Menarik

JAKARTA - Bitcoin terkoreksi 5,64 persen ke level 65.503 dolar AS atau setara dengan Rp1,03. Setelah sebelumnya Bitcoin sempat mencapai rekor tertinggi sepanjang masa. 

Namun, Crypto Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin mengatakan, koreksi yang terjadi tidak lantas membuat Bitcoin menjadi kurang menarik atau dapat disimpulkan sebagai perubahan arah tren. 

Sebab, Fahmi menambahkan, Bitcoin masih menarik sebagai instrumen investasi, khususnya dengan dinamika ekonomi dunia yang masih berkutat dengan inflasi dan tantangan pertumbuhan. 

“Kondisi perekonomian internasional dan nasional masih dibayang-bayangi keberhasilan upaya menurunkan inflasi dan menjaga pertumbuhan ekonomi yang turut berpengaruh pada iklim investasi,” ujar Fahmi lebih lanjut. 

Situasi yang terjadi ini yang kemudian menggarisbawahi pentingnya diversifikasi investasi ke kelas aset global yang tidak memiliki hubungan langsung dengan kondisi ekonomi tradisional. 

“Bitcoin menjadi instrumen yang dapat memenuhi kriteria tersebut. Oleh sebab itu saat ini banyak investor institusi di Amerika yang mulai mengadopsi Bitcoin dan menyarankan kliennya untuk mengalokasikan setidaknya 1% dari portofolio investasinya di Bitcoin,” paparnya. 

Menurutnya, Bitcoin sebagai aset yang unik, memiliki potensi sebagai instrumen yang dapat melindungi investor dari risiko inflasi dan tantangan pertumbuhan ekonomi tersebut. 

Bahkan, sejumlah perusahaan global pun juga telah mengumumkan kepemilikan Bitcoinnya seperti Tesla, Microsoft, Paypal, dan beberapa lainnya. Fakta ini menggambarkan bahwa adopsi Bitcoin terus meningkat. 

Bagi investor yang belum berinvestasi di Bitcoin, Fahmi menegaskan bahwa saat ini masih belum terlambat untuk berinvestasi, terutama di saat Bitcoin tengah terkoreksi.

“Saat terkoreksi, investor juga memiliki peluang untuk membeli Bitcoin di harga yang lebih rendah,” ungkap Fahmi lebih lanjut. 

Terlebih, halving Bitcoin sebagai momentum empat tahunan juga berpotensi meningkatkan nilai kelangkaan Bitcoin karena tingkat inflasi Bitcoin dipotong setengahnya.