Masuk Musim Panen, Bulog Setop Distribusi Beras SPHP ke Pasar Tradisional
JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan pihaknya telah menghentikan distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar induk hingga pasar tradisional.
“Sudah disetop. SPHP yang melalui jalur distribusi sudah disetop,” katanya saat Bincang Bersama di Perum Bulog, ditulis Rabu, 3 April.
Saat ini, sambung Bayu, distribusi beras SPHP hanya ke ritel tradisional dan ritel modern saja. Beras yang disalurkan juga hanya yang berukuran 5 kilogram (kg).
Namun, Bayu menekankan penyaluran SPHP ini hanya dilakukan kepada ritel yang masih berkontrak distribusi dengan Bulog.
“Kalaupun ada ke ritel, sudah ada kontrak sama Bulog. Kita salurkan sesuai kontrak. Jadi tidak genjot lagi ke distributor, hanya lewat ritel, ritel modern dan tradisional. Kita kan ada binaan rumah pangan, masih jalan sepanjang masih ada kesepakatan,” tuturnya.
Bayu mengungkapkan alasan disetop sementara distribusi beras SPHP ke pasar tradisional. Kata dia, hal ini karena sudah masuk musim panen, sehingga pasokan dari petani ke penggilingan sedang melimpah.
Baca juga:
“Supaya panen dalam negeri terserap, bukan hanya Bulog, oleh penggilingan dan perusahaan beras swasta,” ujarnya.
Sekadar informasi, Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) meminta agar distribusi beras SPHP ke pasar disetop, termasuk ke Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur.
Alasamnya, Perpadi menilai saat ini di dalam negeri sudah masuk musim panen. Jika SPHP tetap disalurkan ke pasar, maka akan berdampak pada harga gabah di tingkat petani.