Hindari Kemacetan, Menhub Budi Anjurkan Masyarakat Mudik Lebih Awal
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menganjurkan masyarakat untuk mudik Lebaran 2024 lebih awal guna menghindari kepadatan lalu lintas. Sebab, puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-4 hingga H-2 Lebaran.
“Kami anjurkan (mudik) H-5 dan seterusnya. H-10 sampai H-5 masih banyak tiket dan ada kesempatan anak-anak sudah libur (sekolah)," ujar Budi Karya saat rapat kerja bersama Komisi V DPR di Senayan, Jakarta, Selasa, 2 April.
Selain itu, Budi Karya mengimbau masyarakat untuk kembali lebih akhir karena puncak arus balik diprediksi terjadi pada 14-15 April 2024. Terlebih, libur sekolah dimulai 4 April hingga 16 April 2024.
"Selain mengurangi kepadatan lalu lintas, mudik lebih awal dan mudik lebih akhir bisa meningkatkan ekonomi di daerah," kata Budi.
Budi juga menyarankan masyarakat untuk mudik menggunakan angkutan umum daripada menggunakan kendaraan pribadi terutama sepeda motor. Pasalnya, pemudik yang memilih menggunakan motor sebanyak 31,12 juta atau mencapai 16,07 persen.
Sementara moda transportasi massal diantaranya kereta api antar kota sebanyak 39,32 atau 20,30 persen, bus 37,52 juta atau 19,37 persen, mobil pribadi sebanyak 35,42 juta persen, serta mobil sewa sebanyak 11,64 juta atau 6,01 persen.
Baca juga:
- Ahli Kubu Ganjar Soroti Bansos Jokowi di Sidang MK, Yusril Ungkit Program Dana Desa Kakak Cak Imin
- Gibran Pelajari Skema Makan Siang Gratis dari India
- Suara Ganjar-Mahfud Merosot di Kandang Banteng, Ahli: Akibat Jokowi Bagi-bagi Bansos
- Geledah Rumah Harvey Moeis, Kejagung Sita Rolls Royce dan Mini Cooper Suami Sandra Dewi
Berdasarkan survei Kemenhub, sambung Budi, pergerakan masyarakat selama periode Lebaran diprediksi mencapai 193,6 juta orang. Jumlah ini meningkat jauh dibanding Lebaran 2023 sebanyak 123,8 juta orang.
Dari 193,6 juta orang tersebut, kata Budi, sebanyak 52 persen masyarakat bepergian untuk mudik dan merayakan Idulfitri di kampung halaman. Kemudian, 35,2 persen untuk mengunjungi orang tua atau sanak saudara di kampung dan 10,6 persen lainnya untuk memanfaatkan waktu libur Lebaran ke tempat wisata.
“Memang yang paling besar adalah mudik, 52 persen,” kata Budi Karya.