Baterai Bermasalah, Audi Tarik Kembali Lebih dari 1.000 Unit E-tron GT
JAKARTA - Kabar tidak sedap datang dari Audi. Merek otomotif dari Jerman ini memulai program recall yang melibatkan model e-tron GT dan RS e-tron GT sebanyak 1.042 unit.
Dilansir dari Carscoops, Sabtu, 30 Maret, dimulainya program recall ini disebabkan karena baterai bertegangan tinggi pada kedua model EV tersebut dan dapat menyebabkan korsleting.
Pabrikan mengadakan dua recall secara terpisah. Yang pertama melibatkan 1.013 unit kendaraan model tahun 2022-2024. Disebutkan bila baterai bertegangan tinggi tersebut alami korsleting, maka dapat menyebabkan terjadinya peristiwa termal dan menimbulkan kebakaran.
Awal mulanya, pihak Porsche memberitahu kepada Audi bahwa terdapat kerusakan pada modul baterai yang melibatkan beberapa model Taycan.
Karena Taycan dan e-tron berbagi modul baterai yang sama, pabrikan berlogo empat cincin ini memulai penyelidikan dengan Porsche dan pemasok baterai LG Energy Solution Wroclaw.
“Karena terdapat beberapa kelompok kendaraan Audi e-tron GT yang berpotensi terkena dampak dan memerlukan solusi berbeda, Audi memutuskan untuk melakukan dua penarikan berbeda,” tulis Audi.
Baca juga:
- Diluncurkan Beberapa Hari Lalu, Salah Satu EV Termurah BYD Telah Dipesan Sebanyak 20.000 Unit di China
- Kia EV9 Raih Dua Penghargaan dalam Ajang 2024 World Car Awards
- Mobil Listrik Hyundai Ioniq 5 N Menangkan Penghargaan 2024 World Performance Car
- Toyota Beri Isyarat Kehadiran 4Runner Terbaru, SUV Tiga Baris Tangguh untuk Pasar AS
Untuk saat ini, Audi menyarankan kepada pemilik untuk mengisi daya e-tron GT miliknya sampai 80 persen hingga perbaikan masalah ini tersedia. Setelah perbaikan tersedia, dealer akan mengumpulkan dan menganalisis data baterai.
Hal ini tampaknya akan memungkinkan mereka untuk menentukan apakah modul baterai perlu diganti atau tidak. Bila diperlukan pergantian, maka perusahaan menjanjikan akan dibuat modul pengganti dengan kualitas lebih baik.
Recall kedua melibatkan 29 unit pada tahun 2022 dan 2023. Pada dasarnya penarikan ini sama seperti yang pertama, tetapi Audi memiliki data yang cukup untuk mengetahui mobil yang terkena dampaknya.
Hasilnya, 100 persen kendaraan dalam penarikan kedua mengalami cacat, sementara diperkirakan 1 persen dari 1.013 kendaraan dalam penarikan lainnya diyakini mengalami masalah.
Sejauh ini, Audi belum menemukan adanya kasus cedera, kecelakaan, kebakaran, atau klaim garansi yang memelibatkan masalah ini.