Aktivitas Gunung Semeru Masih Didominasi Gempa Letusan Usai Erupsi
LUMAJANG - Aktivitas Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) masih didominasi gempa letusan pada Jumat pagi setelah erupsi awan panas.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Yadi Yuliandi menyampaikan pengamatan kegempaan pada Jumat pukul 00.00-06.00 WIB terekam sebanyak 17 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 mm dan lama gempa 70-155 detik.
"Selain itu, juga terekam adanya enam kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 17-27 mm, S-P 16-35 detik dan lama gempa 77-187 detik," tuturnya.
Untuk pengamatan visual, Gunung Semeru terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah selatan dan barat.
Sementara untuk pengamatan pada hari yang sama pukul 06.00-12.00 WIB tercatat delapan kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 11-22 mm, dan lama gempa 81-95 detik.
Gempa embusan juga terjadi sebanyak empat kali dengan amplitudo 3-6 mm, dan lama gempa 14-50 detik.
Baca juga:
- Polisi Tangkap Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Minta Transfer Rp100 Juta
- Jelang Idulfitri, Perputaran Uang Diprediksi Signifikan Dorong Perekonomian Daerah
- 6 Menteri dan 3 Wamen Belum Setor LHKPN ke KPK Jelang Batas Pelaporan
- Pengusaha Hanan Supangkat Disebut KPK Sering Main Proyek Saat SYL Jadi Menteri Pertanian
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi Badan Geologi Kementerian ESDM yang dirilis pada Kamis (28/3), tingkat aktivitas Gunung Semeru tetap pada level III (Siaga) dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini.
Rekomendasinya, yakni masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.