Mendagri Minta Pj Kepala Daerah Segera Penuhi Anggaran Pilkada 2024
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta Pj. kepala daerah segera memenuhi kebutuhan anggaran Pilkada Serentak 2024 di masing-masing daerah.
Mendagri menyebutkan pemenuhan anggaran ini perlu dilakukan secara tepat waktu karena pihak penyelenggara harus menjalankan sejumlah tahapan.
Karena itu, Tito menekankan anggaran yang telah disepakati bersama melalui Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) dapat disalurkan sebanyak 40 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2023 dan 60 persen APBD Tahun 2024.
Dirinya telah mengingatkan kepala daerah mengenai persentase penyaluran anggaran tersebut sejak Januari 2023 melalui surat edaran.
“Hampir semua (daerah) sudah menandatangani Naskah Perjanjian Hibah Daerah,” kata Tito.
Dia mendorong Pj. kepala daerah agar segera menghitung ketersediaan anggaran sesuai dengan kesepakatan dalam NPHD.
Baca juga:
- Setelah Helena Lim, Kejagung Tetapkan Suami Sandra Dewi Tersangka Korupsi Timah
- Misi Besar Demokrat Kembali ke Pemerintahan, AHY: Tak Salah Dukung Prabowo
- Prabowo Terharu Terima Hadiah Lukisan dari SBY: Akan Saya Pajang di Istana Presiden yang Baru Itu
- Presiden Jokowi Upayakan Bansos Beras Dilanjutkan hingga Akhir Tahun
Mendagri meminta Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Keuangan Daerah (Keuda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) agar mengecek betul ketersediaan anggaran tersebut.
Selain itu, Tito juga mengingatkan Pj. kepala daerah agar terus berupaya mengendalikan inflasi, karena pengendalian inflasi ini berkaitan dengan upaya memastikan pangan masyarakat tersedia di pasar dengan harga yang terjangkau.
“Artinya, ada barangnya dan juga harganya terjangkau oleh rakyat, itu penting,” ujarnya.
Tito bersama Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendagri juga terus melakukan rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah, yang melibatkan kementerian dan lembaga terkait maupun pemerintah daerah (pemda).
Dia meminta Pj. kepala daerah dapat menjaga laju inflasi di angka 2,5 persen, dengan angka paling rendah 1,5 persen dan tertinggi 3,5 persen.