Nasib Telegram di Spanyol Usai Dilarang Pemerintah, Kini Bisa Diakses Lagi
JAKARTA - Telegram, aplikasi perpesanan instan, harus menghadapi tantangan operasional besar di Spanyol. Audiencia Nacional, salah satu pengadilan tertinggi di negara tersebut, telah mengeluarkan perintah larangan sementara terhadap Telegram. Langkah ini diambil sebagai respon terhadap keterlibatan Telegram dalam kasus yang berkaitan dengan penyelenggaraan konten yang tidak sah.
Empat perusahaan media besar di Spanyol, yaitu Mediaset, Atresmedia, Movistar, dan Egeda, mengklaim bahwa Telegram digunakan sebagai platform untuk mengadakan dan menyebarkan konten yang dihasilkan oleh mereka tanpa izin, melanggar hukum hak cipta nasional.
Menurut laporan Euronews, Santiago Pedraz, hakim yang menangani kasus tersebut, membutuhkan beberapa informasi dari Telegram untuk memajukan penyelidikan. Namun, Telegram tidak responsif, sehingga Pedraz mengeluarkan larangan sementara sampai perusahaan tersebut berkolaborasi dalam penyelidikan.
Baca juga:
Larangan ini dijadwalkan mulai berlaku pada hari Senin, 25 Maret, dan beberapa operator sudah mulai memblokir akses ke aplikasi selama akhir pekan sesuai dengan perintah. Meskipun larangan ini tidak memiliki tanggal kedaluwarsa, sumber hukum telah menyatakan bahwa ini mungkin bersifat sementara dan hanya akan berlangsung beberapa hari.
Tindakan ini memengaruhi 8 juta pengguna di Spanyol, yang merupakan 18% dari populasi nasional. Beberapa dari mereka telah mengungkapkan ketidaksetujuan mereka terhadap tindakan ini di media sosial, bersumpah untuk menggunakan metode alternatif untuk tetap mengakses platform meskipun larangan yang diberlakukan.
Terkendala Masalah Serupa di Negara Lain
Telegram telah menghadapi tindakan serupa di negara lain. Misalnya, pada bulan April, aplikasi ini dilarang sementara di Brasil karena kurangnya kerja sama dalam kampanye nasional melawan kekerasan sekolah. Juga, pada tahun 2018, pengadilan Rusia memerintahkan pemblokiran akses ke aplikasi pesan setelah gagal memberikan kunci yang diperlukan untuk mendekripsi pesan pengguna sebagai bagian dari penyelidikan terhadap kelompok teroris internasional.
Namun, berita terbaru menunjukkan bahwa larangan sementara ini telah dihentikan oleh pengadilan Spanyol. Meski demikian, situasi ini masih dapat berubah dan pengguna di Spanyol disarankan untuk menggunakan layanan VPN supaya dapat mengakses aplikasi ini jika pemblokiran diberlakukan kembali.