Jokowi Minta Anak Buahnya Percepat Rehabilitasi Bangunan Akibat Bencana

JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengigatkan kepada jajarannya, baik kementerian atau lembaga dan pemerintah daerah untuk meningkatkan manajemen tanggap darurat. 

Hal ini ia katakan saat memimpin pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta Pusat.

Dalam keadaan pascabencana, pemerintah mesti melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan yang terdampak bencana dengan cepat. Sebab, kata Jokowi hal itu yang sangat ditunggu oleh masyarakat. 

"Kecepatan itu yang dilihat oleh rakyat, kecepatan yang dilihat oleh masyarakat mengenai rehabilitasi dan rekonstruksi. Jangan sudah ditunggu lebih dari satu tahun, belum nongol apa yang sudah kita sampaikan, apa yang sudah kita janjikan," kata Jokowi dalam tayangan Yutube BNPB Indonesia, Rabu, 3 Maret.

Selanjutya, sistem peringatan dini bencana juga harus berfungsi dengan baik. Sebab, menurut Jokowi, kecepatan adalah kunci menyelematkan dan mengurangi jatuhnya korban. 

"Semua rencana kontijensi dan rencana oeprasi saat tanggap darurat harus dapat diimplementasikan dengan cepat dan sekali lagi kecepatan adalah kunci menyelamatkan dan mengurangi jatuhnya korban," ucap Jokowi.

Terpisah, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyebut Indonesia mengalami kerugian ekonomi senilai Rp22,8 triliun setiap tahun akibat bencana.

"Ibu Menteri Keuangan menyebutkan bahwa setiap tahun kita mengalami kerugian ekonomi akibat bencana rata-rata 22,8 triliun rupiah per tahun, angka yang sangat besar," tutur Doni.

Belum lagi, Indonesia mesti menghadapi korban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana. BNPB mencatat korban jiwa akibat bencana dalam 10 tahun terakhir, rata-rata 1.183 jiwa meninggal akibat bencana.

Kata Doni, Bank Dunia melabeli Indonesia masuk dalam salah satu dari 35 negara dengan tingkat resiko ancaman bencana paling tinggi di dunia.

Dalam setahun terakhir, dari awal Februari 2020 hingga Februari 2021, BNPB mencatat ada 3.253 kali kejadian bencana di Indonesia.

"Ini artinya setiap hari ada 9 kejadian bencana di Indonesia. Apakah itu gempa, tsunami, erupsi gunung berapi, karhutla, banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin puting beliung, setiap bencana selalu diikuti kehilangan harta benda dan korban jiwa," ucap Doni.

Rakornas PB hari ini juga digelar secara virtual dan dihadiri oleh para menteri, pimpinan lembaga, gubernur, bupati, wali kota, perwakilan dunia usaha, pakar, akedemisi, organisasi masyarakat, relawan bencana, serta satuan tugas PPKM mikro.