Indonesia Kutuk Serangan Teroris di Moskow Rusia, Menko Polhukam: Tindakan Tidak Beradab
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto menyatakan pemerintah mengutuk serangan teror yang terjadi di Moskow, Rusia.
"Pemerintah mengutuk serangan teror di Moskow, Rusia, yang telah mengakibatkan ratusan korban jiwa," kata Hadi di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin 25 Maret, disitat Antara.
Hadi mengungkapkan aksi teror tersebut merupakan tindakan yang tidak beradab. Terlebih, lanjut dia, peristiwa itu terjadi di bulan Ramadhan.
"Aksi teror merupakan tindakan yang sungguh tidak beradab, apa pun alasannya, karena mengorbankan pihak-pihak yang tidak berdosa. Apalagi dilakukan di bulan Ramadhan yang penuh rahmat dan berkah ini," ujarnya.
Sementara itu, ia mengatakan bahwa pemerintah turut berdukacita terhadap serangan teror tersebut dan mendoakan yang terbaik untuk korban.
"Pemerintah Indonesia menyampaikan duka yang mendalam. Semoga seluruh korban bisa mendapatkan tempat di sisinya, dan yang mengalami luka juga segera bisa sembuh dan bisa beraktivitas kembali," kata Hadi.
Sebelumnya, sebuah serangan teroris terjadi di gedung konser Crocus City Hall yang terletak di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow, Jumat 22 Maret waktu setempat.
Baca juga:
Berdasarkan data Komite Penyelidikan Rusia pada Sabtu 23 Maret, melansir Sputnik, jumlah korban tewas dalam serangan tersebut dikabarkan telah bertambah menjadi 133 orang.
Kemudian, melansir TASS, Pengadilan di Distrik Basmanny, Moskow, menahan tersangka keempat penyerang Crocus City Hall, Muhammadsobir Fayzov sejak Senin hingga 22 Mei 2024.
Sidang pengadilan berlangsung secara tertutup. Menurut penyelidikan, Fayzov bertugas merekam peristiwa serangan di gedung konser.
Hingga kini, pengadilan telah menangkap keempat terdakwa yakni Dalerdzhon Mirzoyev, Saidakrami Rachabalizodu, Shamsidin Fariduni dan Muhammadsobir Fayzov.
Adapun Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan bahwa hingga Sabtu 23 Maret, tidak ada WNI yang dilaporkan menjadi korban dalam serangan tersebut.
"KBRI Moskow segera berkoordinasi dengan otoritas setempat dan menjalin komunikasi dengan masyarakat Indonesia di Rusia," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI Judha Nugraha melalui pernyataan tertulis di Jakarta, Sabtu 23 Maret.