Warga Terdampak Banjir Demak Minta Pemerintah Normalisasi Sungai
DEMAK - Warga terdampak banjir di Kabupaten Demak mengharapkan pemerintah agar melakukan normalisasi sungai dan terus memberikan perhatian terhadap warga terdampak banjir di kabupaten tersebut.
Warga juga turut menyampaikan harapannya untuk bisa segera pulang ke rumah dan memulai aktivitasnya kembali.
"Pemerintah agar cepat menanggulangi tanggul yang jebol, supaya tidak banjir lagi. Kasihan rakyatnya yang tidak bisa kerja, tidak bisa cari uang, sawah dan harta benda kena banjir," kata Fitri, salah satu warga terdampak banjir sebagaimana keterangan resmi Biro Pers Sekretariat Presiden yang diterima di Jakarta, Jumat 22 Maret, disitat Antara.
Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi posko pengungsian warga terdampak banjir di SMK Ganesa Demak, Kabupaten Demak, Jumat 22 Maret.
Sementara itu, Siti Maesaroh dan Sumartini adalah beberapa di antara banyak warga yang berbagi pengalaman mereka selama masa pengungsian.
Siti Maesaroh, salah satu pengungsi banjir di SMK Ganesa Demak, Kabupaten Demak, pada Jumat menceritakan bahwa dia dan keluarganya dievakuasi ke posko pengungsian pada waktu sahur. Saat itu, ia juga mendapatkan peringatan bahwa tanggul Kali Wulan jebol.
"Waktu itu diberitahu tanggul Kali Wulan jebol. Terus disuruh siaga satu, waspada, terus dievakuasi, mengungsi," katanya.
Menyangkut kondisi barang-barangnya, Siti menjelaskan bahwa dia bersama warga lain sudah menyiapkan barang-barang sebagai antisipasi banjir.
"Disuruh siap-siap, terus kami semua siap-siap pada ngumpulin barang-barang," ujarnya.
Baca juga:
- Emirsyah Satar-Robin Pattuju Diperiksa soal Pungli Rutan KPK, Diduga Tahanan Bisa Delivery Makanan
- Prabowo Ungkap Maksud Temui Surya Paloh di Markas NasDem
- Ganjar: Gugatan ke MK Momentum untuk Tunjukkan Kredibilitas Setelah Putusan Anwar Usman
- Tidak Sampai 24 Jam, Jokowi Kembali ke Jakarta usai Tinjau Korban Banjir Demak
Sementara itu, Sumartini, pengungsi di Wisma Halim, Kabupaten Demak, menceritakan perjuangannya selama masa banjir. Ia menyampaikan bahwa mulai hari pertama hingga hari terakhir di pengungsian, para warga berusaha menyelamatkan barang-barang dan memompa air agar dapat mengurangi genangan di rumahnya.
"Kebetulan hari terakhir ini sudah disedot sama bupati. Alhamdulillah bisa kurang airnya," katanya.
Sumartini pun berharap pemerintah dapat melakukan normalisasi sungai dan terus memberikan perhatian terhadap warga terdampak. Kehadiran Presiden Jokowi ke posko pengungsian juga memberikan semangat kepada para warga terdampak banjir.
"Alhamdulillah, Pak Jokowi hadir, beliau peduli sama warga. Bupati juga, camat juga. Alhamdulillah ada Pak Jokowi, terima kasih banget telah memperhatikan warganya," tandasnya.