Survei JETRO: Perusahaan Jepang di Indonesia Tertarik Ekspansi, Moeldoko: Kita Sambut Baik

JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menerima paparan dari Presiden Direktur Japan External Trade Organization (JETRO), Masakazu Takahashi mengenai hasil survei terbaru kondisi bisnis perusahaan-perusahaan bisnis Jepang di Indonesia tahun 2023 di gedung Bina Graha, Jakarta, Rabu 20 Maret.

Dalam laporan survey tersebut, sebanyak 71,4% perusahaan terafiliasi dengan Jepang di Indonesia diharapkan “profitable” dalam hal pendapatan operasional di tahun 2023. Dimana angka tersebut, merupakan angka tertinggi dibandingkan negara ASEAN lainnya.

Takahashi turut menyebutkan sebanyak 42,1% perusahaan mengungkapkan bahwa laba operasional tahun 2023 meningkat dibandingkan dengan hasil survei tahun 2022.

“Hal ini didukung dengan adanya kenaikan demand (permintaan) di pasar domestik Indonesia,” ujar Takahashi.

Selain itu, Masakazu menambahkan bahwa perusahaan Jepang di Indonesia sebanyak 49,5% tertarik untuk melakukan ekspansi. Ekspektasi atas ekspansi kebutuhan pasar domestik di Indonesia lebih tinggi daripada ASEAN secara keseluruhan.

Perusahan-perusahaan Jepang di Indonesia, lanjut Masakazu melirik berbagai keuntungan berbisnis di Indonesia. Antara lain, ukuran pasar dan potensi pertumbuhan, biaya upah yang rendah, kemudahan rekrutmen staf lokal, serta stabilitas situasi politik dan sosial di dalam negeri.

Tidak hanya itu, Masakazu turut memaparkan beberapa resiko yang dihadapi para perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia. Antara lain, meningkatnya labor cost, manajemen kebijakan dari pemerintah yang kurang jelas, serta prosedur perpajakan yang menghabiskan waktu.

“Kami harap Pemerintah Indonesia dalam proses pembuatan regulasi tersebut dapat mengkomunikasikan lebih intens (perusahaan Jepang di Indonesia). Sedangkan dari sisi perpajakan, kami sangat menghargai transparansi dari pihak Mahkamah Agung dalam mengurus kasus perpajakan,” tegas Masakazu.

Moeldoko menanggapi optimisme perusahaan Jepang yang terus beroperasi di Indonesia, bahkan melakukan ekspansi merupakan bukti bahwa ekonomi nasional masih tangguh.

“Kebijakan Presiden Jokowi selalu menyambut baik investasi, termasuk melaksanakan penyederhanaan regulasi. Hal ini dilakukan untuk memudahkan, tidak ada yang bertujuan menyulitkan masuknya investasi ke Indonesia. All goes well,” kata Moeldoko.

Terkait dengan berbagai masukan yang disampaikan pelaku bisnis dari Jepang yang ada di Indonesia, Moeldoko menyebut bahwa hasil survei tersebut akan menjadi bahan evaluasi kedepannya untuk pemerintah dalam penguatan ekonomi dan investasi. “Ini akan kita jadikan memo untuk Kementerian terkait,” tutup Moeldoko.