Kemenperin: 49,5 Persen Perusahaan Jepang yang Ada di RI Ingin Lakukan Ekspansi Bisnis
JAKARTA - Kementerian Perindustrian mengatakan sebanyak 49,5 persen perusahaan Jepang yang ada di Indonesia menyatakan keinginannya untuk melakukan ekspansi.
Angka tersebut didapat dari hasil survei Kondisi Bisnis Perusahaan-Perusahaan Jepang tahun 2023 yang dilakukan oleh Japan External Trade Organization (JETRO).
"Hal ini didorong oleh banyak perusahaan yang menyatakan adanya peningkatan demand dari pasar domestik,” kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa 19 Maret.
Dirinya mengatakan dengan kondisi bisnis Indonesia yang positif, sekitar separuh perusahaan Jepang di Indonesia yang disurvei menyatakan keinginannya untuk berekspansi bisnis dalam satu hingga dua tahun ke depan.
Hasil survei juga menunjukkan, persentase ekspansi bisnis di tanah air terus meningkat setelah era COVID-19, hal ini berbeda dengan kondisi di China yang terus mengalami penurunan ekspansi pada periode yang sama.
Selain itu menurutnya, sebanyak 42,1 persen perusahaan Jepang di Indonesia menjawab bahwa perkiraan laba operasional tahun 2023 meningkat apabila dibandingkan dengan survei tahun 2022.
"Sebagai tambahan, hanya sekitar 4,2 persen perusahaan responden yang menyatakan akan melakukan pengurangan kapasitas maupun relokasi ke negara lain,” ujar Febri.
Febri berargumen ekspansi kebutuhan pasar domestik merupakan alasan utama perusahaan melakukan ekspansi bisnis.
Ia menilai perusahaan Jepang di Indonesia melihat beberapa faktor sebagai keuntungan berbisnis di Indonesia, seperti ukuran pasar, potensi pertumbuhan, biaya upah yang rendah, kemudahan rekrutmen staf lokal, kluster industri lokal yang dibentuk oleh perusahaan klien, serta stabilitas politik dan sosial.
Lebih lanjut ia mengatakan transformasi menuju Industri 4.0 menjadi perhatian dari perusahaan Jepang di Indonesia. Sekitar 30 persen perusahaan menyatakan telah mengimplementasikan automasi di produksi, dan 70 persen dari perusahaan yang disurvei tertarik untuk melakukannya.
Baca juga:
Di sisi lain President Director JETRO Jakarta Takahashi Masakazu menyampaikan Survei Kondisi Bisnis Perusahaan-Perusahaan Jepang bertujuan untuk memahami aktivitas bisnis terkini dari perusahaan negara tersebut di Asia dan Oceania.
Selain itu beberapa aktivitas yang dijalankan oleh JETRO untuk mendukung bisnis perusahaan Jepang di Indonesia yakni salah satunya dengan menggelar seminar terkait sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bersama PT Sucofindo.
“Fokus dari kegiatan utama ini adalah untuk memberikan penjelasan mengenai konsep penghitungan TKDN dan Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) kepada perusahaan agar dapat meningkatkan nilai TKDN produknya,” katanya.