Bos Bulog Sebut 50 Persen Stok Beras Tersebar di Rumah Tangga
JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi bicara mengenai stok beras nasional.
Kata dia, 50 persen pasokan beras nasional paling banyak berada di rumah tangga. Termasuk rumah petani.
Menurut Bayu, rata-rata satu rumah tangga menyimpan 1 hingga 5 kilogram (kg) beras.
Sehingga, lanjutnya, jika ditotalkan beras yang ada di rumah warga bisa mencapai 50 persen dari stok nasional.
“Sebenarnya stok di Indonesia itu hampir ditenggarai, saya angkanya agak out of date, tapi ditenggarai 50 persen lebih stok beras itu di rumah tangga. Termasuk rumah tangga petani,” katanya dalam acara diskusi Bicara BUMN, di Media Center Kemeterian BUMN, Jakarta, Senin, 18 Maret.
Bayu menambahkan, ada fenomena yang terjadi di akhir tahun 2023 lalu. Harga gabah dan beras saat itu naik, petani berpikir ketika akan menjual berasnya.
Karena itu, kata Bayu, banyak petani yang menyimpan pasokan beras dan gabah dibandingkan dengan sebelum-sebelumnya.
“Maka petani mulai berpikir kalau dijual berasnya, gabahnya, maka dia akan membayangkan bahwa dia harus membeli beras dengan harga mahal. Maka cukup banyak petani menyimpan atau dengan kata lain petani lebih banyak menyimpan hasilnya, dibandingkan sebelum-sebelumnya,” tuturnya.
Terkait persentase jumlah beras di rumah tangga, Bayu mengatakan bahwa Badan Pangan Nasional (Bapanas) akan segera merilis data terbaru mereka.
“Saya dengar kabar Badan Pangan Nasional akan segera merilis hasil kajian mereka tentang stok (di rumah tangga). Dan ditengarai, nanti kita lihat hasilnya seperti apa,” ucapnya.
Baca juga:
Selain berada di rumah tangga, Bayu bilang stok beras juga disimpan oleh pelaku-pelaku usaha atau organisasi. Misalnya, restoran, hotel, rumah sakit, pesantren dan lainnya.
“Mereka juga menyimpan stok karena mereka memperhitungkan anggota dari organisasinya banyak dan harus disediakan makan. makanya mereka juga punya stok beras,” jelasnya.
Stok beras, sambung Bayu, juga disimpan oleh pedagang mulai dari pedagang kecil hingga besar seperti yang ada di Cipinang. Kemudian, ada juga stok yang dimiliki pemerintah.
“Yang bisa saya konfirmasi adalah stok Bulog hari ini sekitar 1 juta ton,” tuturnya.