Penantian Tunggal Putra di All England Diakhiri Ginting setelah 22 Tahun

JAKARTA – Penantian tunggal putra Indonesia untuk mencapai babak final All England akhirnya terwujud setelah 22 tahun berkat kemenangan Anthony Sinisuka Ginting atas Christo Popov.

Ginting mencapai babak final pertamanya di ajang tertua di dunia itu setelah menyingkirkan Popov dalam laga tiga gim 19-21, 21-5, dan 21-11, Sabtu, 16 Maret 2024 malam WIB.

Ini adalah final pertama Ginting di All England sekaligus pertama buat tunggal putra Indonesia setelah Budi Santoso mencapai partai puncak pada tahun 2002.

"Bersyukur dan senang hari ini, bukan hanya karena menangnya tapi bisa mengatur semuanya dengan baik di lapangan," ujar Ginting selepas pertandingan.

"Bisa jaga fokusnya dengan baik dari awal pertandingan sampai selesai, itu penting juga. Karena kalau bisa bermain dengan baik dan bisa menuntaskan segala permasalahan, kemungkinan berhasil lebih besar," ia menambahkan.

Perjalanan Ginting untuk mencapai partai pamungkas tidak mudah. Ia dibuat tidak berdaya oleh Popov pada gim pertama sebelum bangkit dengan kemenangan telak di dua gim berikutnya.

"Memang cukup disayangkan di gim pertama sudah unggul 2-3 poin tapi Christo berhasil menyusul. Di gim kedua saya coba untuk tidak memikirkan apa yang terjadi di gim pertama, tetap fokus pada strategi, tetap fokus cara bermainnya harus bagaimana untuk dapat poin demi poin," kata atlet asal Jawa Barat itu.

Jika di partai final besok Ginting bisa juara maka ia akan membuat catatan bersejarah lainnya. Pasalnya, tunggal putra terakhir keluar sebagai juara adalah Hariyanto Arbi di tahun 1994.

"Di final siapapun lawannya saya siap. Semoga dia bisa bermain dengan baik, sama seperti penampilan sebelum-sebelumnya," harap pemilik medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu.