Korban Tewas Warga Gaza Akibat Serangan Israel saat Menunggu Bantuan Bertambah Jadi 29 Orang
JAKARTA - Korban tewas dan luka-luka warga Palestina saat menunggu bantuan di Gaza bertambah, saat Israel membantah tuduhan berada di balik peristiwa tersebut.
Setidaknya 29 warga Palestina tewas saat menunggu bantuan dalam dua serangan terpisah militer Israel di Jalur Gaza pada Hari Kamis, kata Kementerian Kesehatan Gaza.
Dalam insiden pertama, pejabat kesehatan Palestina di wilayah kantong Palestina mengatakan, delapan orang tewas dalam serangan udara terhadap pusat distribusi bantuan di kamp Al-Nuseirat, Jalur Gaza tengah, melansir Reuters 15 Maret.
Belakangan, jumlah korban bertambah saat 21 orang tewas dan lebih dari 150 orang terluka akibat tembakan Israel terhadap kerumunan orang yang menunggu truk bantuan di bundaran Gaza utara, kata kementerian kesehatan Gaza.
Sumber lokal melaporkan, korban jiwa terjadi setelah pesawat tempur dan drone Israel melancarkan tembakan dan rudal yang menargetkan kerumunan orang yang sedang menunggu pengiriman makanan dan pasokan bantuan di dekat Bundaran Kuwait di Kota Gaza, dikutip dari WAFA.
Sebuah klip video yang diambil oleh seorang jurnalis di lokasi penyerangan menunjukkan beberapa jenazah korban, termasuk anak-anak. Jenazah korban tewas dan luka diangkut ke Kompleks Medis Al-Shifa.
Bundaran Kuwait di Kota Gaza adalah tempat yang ditunjuk untuk pengiriman bantuan PBB yang ditujukan ke Jalur Gaza utara, dengan persetujuan otoritas pendudukan Israel.
Baca juga:
- Jabat PM Palestina, Mohammad Mustafa Ditugasi Urus Bantuan di Gaza hingga Pemberantasan Korupsi
- Presiden Abbas Tunjuk Ekonom Lulusan AS Mohammad Mustafa Sebagai Perdana Menteri Palestina
- Kapal Kedua Pengangkut Bantuan ke Gaza mulai Memuat Tepung hingga Tuna Kaleng Seberat 300 Ton
- Enam Warga Gaza Tewas Akibat Tembakan Israel saat Menunggu Truk Pengangkut Bantuan
Dalam beberapa minggu terakhir, tempat tersebut telah menyaksikan pembantaian berulang kali yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel terhadap warga Palestina yang menunggu kedatangan truk bantuan.
Terpisah, militer Israel dalam sebuah pernyataan membantah melakukan pernyerangan teradap pusat-pusat bantuan, menggambarkan laporan tersebut sebagai "salah".