Pemimpin Hizbullah Nilai Hamas Belum Dikalahkan dan Sebut Amerika Serikat Munafik

JAKARTA - Pemimpin kelompok militan Hizbullah Hassan Nasralla menilai Hamas belum dikalahkan dan menyebut Amerika Serikat munafik, saat bersumpah untuk melanjutkan perang melawan Israel, mengklaim militer Israel merahasiakan kekalahan mereka di utara.

"(Front selatan kami) terus menjalankan tugasnya untuk menekan musuh pada tingkat manusia, material, militer dan ekonomi,” kata Nasrallah dalam pernyataan yang disiarkan televisi Rabu malam waktu setempat, melansir CNN 14 Maret.

Pertempuran berlanjut sejak 7 Oktober di perbatasan selatan Lebanon dengan Israel antara kelompok bersenjata Hizbullah yang didukung Iran dan militer Israel. Akibatnya, Israel memerintahkan evakuasi masyarakat di sepanjang perbatasan Lebanon.

Sementara itu, militer Israel mengatakan mereka telah membunuh banyak militan dan komandan Hizbullah sejak 7 Oktober. Pada Hari Senin, militer Israel mengatakan pihaknya menyerang dua kompleks Hizbullah di Lembah Bekaa Lebanon, wilayah terjauh yang pernah diserang Israel di utara Lebanon sejak konflik terbaru Israel-Gaza dimulai.

Dalam pidatonya, Nasrallah mengklaim Perdana Menteri Israel telah "kalah perang" di Gaza, sementara invasi Israel ke Rafah tidak akan mengubah hal tersebut.

"Setelah lima bulan pertempuran, (Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu) tidak dapat menunjukkan kemenangan apa pun," katanya, seraya menambahkan Hamas belum dikalahkan dan masih dapat memaksakan persyaratannya dalam perundingan.

Pemimpin Hizbullah tersebut mengatakan, "meskipun terjadi banyak pembantaian, rakyat Gaza tidak akan menyerah kepada Anda," seraya menambahkan "rakyat Gaza masih menerima perlawanan," dikutip dari The Times of Israel, merujuk pada PM Netanyahu.

"Dengan siapa Anda bernegosiasi jika Hamas dikalahkan?" tandas Nasrallah.

Selain itu, Nasrallah juga mengecam sikap AS terhadap konflik Israel-Gaza, menyebutnya sebagai "munafik".

"Saya rasa tidak ada seorang pun di dunia ini yang percaya (Presiden AS Joe) Biden tidak dapat menghentikan perang di Gaza," katanya, seraya menambahkan Presiden Biden dapat menghentikan pertempuran dengan menghentikan bantuan militer ke Israel dan tidak menghalangi seruan resolusi Dewan Keamanan PBB. untuk gencatan senjata.