Kondisi Pilot Smart Aviation yang Jatuh di Kaltara Berangsur Membaik, Diperbolehkan Pulang
TARAKAN - Kondisi kesehatan pilot Maskapai Smart Aviation, Kapten M. Yusuf, berangsur membaik setelah menjalani perawatan selama empat hari di RSUD dr H Jusuf SK, Kota Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara).
Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD dr H Jusuf SK, dr Ronald, Sp.An-TI, FCTA mengungkapkan, sejak dievakuasi, pilot telah mendapat pertolongan hingga tiba di rumah sakit pukul 17.45 WITA, Minggu 10 Maret.
"Tim dokter langsung menangani dengan menempatkannya di ruang Prioritas 1, dan dievaluasi mulai dari pemeriksaan fisik. Untuk kesadaran cukup baik, bahkan pasien bisa berkomunikasi dengan lancar," kata dr Ronald, Rabu, 13 Maret.
Ronald mengatakan, tim dokter juga telah melakukan pemeriksaan mulai laboratorium, rontgen dan CT scan kepala.
"Karena ini multi trauma sehingga pasien ditangani tim dokter dan perawat, dengan ketua tim dokter bedah. Yang di dalamnya ada dokter bedah saraf dan dokter anastesi untuk penanganan awal," kata Ronald.
"Dari hasil pemeriksaan laboratorium bagus, hasil CT Scan, ada pendarahan minimal, dari dokter bedah saraf tidak ada indikasi untuk dilakukan operasi, dari rontgen tidak didapatkan patah tulang. Cuma memang saat itu ditemukan ada luka terbuka di kepala. Jadi diputuskan untuk dilakukan tindakan operasi hari itu," lanjutnya.
Setelah operasi, pasien kembali dilakukan observasi di ruang intensif care dan kondisi pasien setelah operasi dalam keadaan sadar dan stabil, serta tidak memerlukan alat bantuan napas seperti ventilator.
"Pada 11 Maret 2024 (Senin) pasien sudah dipindahkan ke ruang perawatan. Kondisinya stabil dan sadar. Secara fisik juga demikian dalam kondisi baik. Pagi tadi sudah saya cek dan kondisinya stabil," jelasnya.
Rencananya, pihak keluar pun akan membawa pulang kapten pilot tersebut.
"Nantinya hanya rawat jalan atau kontrol rawat luka di tempat domisili pasien, dokter lainnya yang menangani pasien juga perbolehkan," jelasnya.
Sebelumnya, tim dokter menemukan luka terbuka di bagian kepala. Sehingga harus dibersihkan dan dijahit untuk mengurangi risiko infeksi.
"Pasien beberapa hari di tempat kejadian, kemudian risiko infeksi tinggi sehingga harus dibersihkan dan dijahit," imbuhnya.
Ronald menyebut, tingkat kesadaran pasien masih bagus meski dari hasil CT Scan ada perdarahan minimal.
"Dari pasien sendiri mengatakan siap untuk pulang. Memang keluarganya juga menanyakan hal yang sama. Dokter psikiatri pun telah memberikan terapi dan telah dievaluasi secara mendetail oleh dokter psikiatri," pungkasnya.