Sukses dengan Sakura, Nissan Berencana Luncurkan Kei Car EV Lain demi Kejar Toyota dan Honda

JAKARTA - Demi memperluas kendaraan listriknya, Nissan berencana untuk menghadirkan kendaraan listrik ultra-kompak sendiri menyusul keberhasilan dari model Sakura di pasar Jepang.

Dilansir dari Reuters, Senin, 11 Maret, Nissan mengatakan bahwa mobil berjenis kei car tersebut akan meningkatkan margin keuntungan yang berada di bawah pesaing pasar lokalnya, Toyota dan Honda.

Pabrikan bermarkas di Yokohama, Jepang ini memperkirakan penjualan kei car EV akan meningkat karena harganya yang relatif murah dibandingkan dengan mobil biasa dan dimensinya sangat cocok digunakan untuk perjalanan jangka pendek.

Dengan menghadirkan produksi kendaraan listrik ringan sendiri, pabrikan berharap dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi. Nissan dan Mitsubishi akan terus menangani perencanaan dan pengembangan kei car EV melalui usaha patungannya, NMKV.

Selain itu, pabrikan sedang mempertimbangkan untuk memindahkan produksi ke pabrik Kyushu mulai pada tahun 2028 mendatang. Fasilitas tersebut dapat memproduksi sebanyak 500.000 unit kendaraan.

Diperkirakan Nissan akan menggunakan 80 persen dari kapasitas pabrik ini pada periode tersebut untuk membangun kei car EV ini dengan mengalihkan produksi model Rogue ke lini produksi lainnya.

Sementara itu, Nissan Sakura merupakan EV berpenumpang terlaris di Jepang pada tahun 2023 lalu dengan pangsa mencapai 42 persen. Penjualannya telah mencapai hampir 64.000 unit sejak diperkenalkan pada 2022 lalu.

Model seperti Nissan Sakura serta Mitsubishi eK X cukup membantu penjualan segmen EV di Jepang, yang sebelumnya berlangsung lambat. Keduanya memiliki harga yang menarik senilai 2 juta yen atau setara Rp211,8 jutaan.

Memiliki ukuran yang mungil, namun Sakura memperoleh popularitas yang tinggi di negeri matahari terbit. Dengan ukurannya yang kecil amat sesuai menerobos jalanan sempit di berbagai wilayah padat penduduk.