ISPA Jadi Ancaman di Bulan Ramadan, Dinkes Bengkulu Imbau Hindari Makanan dan Minuman Dingin
BENGKULU - Menjaga asupan makanan di bulan Ramadan jadi hal penting untuk diperhatikan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu pun telah memberikan imbauan khusus jelang hari pertama puasa.
Dinkes Bengkulu mengimau masyarakat agar tak mengonsumsi makanan/minuman dingin selama Ramadan 1445 Hijriah guna menghindari penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
"Dalam rangka menghadapi bulan suci Ramadan kami imbau agar tidak mengkonsumsi makanan yang dingin di saat musim hujan, sebab dapat menurunkan imun dan menyebabkan penyakit ISPA," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Bengkulu Joni Haryadi Thabrani dikutip dari Antara, Minggu, 10 Maret.
Penyakit ISPA disebabkan karena virus ataupun bakteri yang dapat menyerang ke semua usia, baik dari balita hingga lansia khususnya yang fisik atau imunitas tubuh melemah.
Selain itu, para pekerja lapangan juga rentan terkena dan sehingga masyarakat disarankan untuk menggunakan masker karena berhadapan langsung dengan debu dan polusi, serta kondisi cuaca yang berubah-ubah.
Baca juga:
Ia menyebutkan, jika kondisi tubuh atau imunitas manusia menurun maka dapat menyebabkan sejumlah penyakit datang seperti demam, flu dan lainnya.
Oleh karena itu, dirinya mengimbau agar masyarakat selama Ramadan untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang hangat, tidak tidur terlalu malam.
Kemudian, istirahat yang cukup, mengkonsumsi makanan yang seimbang dan sehat, serta menghindari makanan cepat saji.
Hal tersebut dilakukan sebab, sejak Januari hingga Desember 2023 kasus ISPA di wilayah tersebut mencapai 30.719 kasus.
Meskipun, jumlah kasus ISPA di Kota Bengkulu cukup tinggi, kata Joni, masyarakat diminta untuk tidak perlu khawatir karena penyakit tersebut dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu tujuh hingga 14 hari.
Namun, warga juga harus tetap menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi air putih yang banyak, makanan bergizi dan istirahat yang cukup.
"Jika memiliki gejala seperti demam disarankan minum obat penurun panas tapi disarankan untuk tidak mengkonsumsi obat," sebut dia.
Hal tersebut dilakukan guna mencegah meningkatnya kasus penyakit infeksi saluran pernapasan atas di tengah masa kemarau yang masih terjadi.