Otorita Ungkap IKN Sesuai dengan Prinsip Green Economy
JAKARTA - Staff Khusus Bidang Komunikasi Publik/Juru Bicara Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Troy Pantouw mengatakan bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan kota cerdas dan hijau di Indonesia dengan perangkat pembangunan keberlanjutan yang komperhensif.
“Pembangunan Ibu Kota Nusantara akan melalui lima tahap pembangunan dan akan selesai seutuhnya pada tahun 2045,” ujar Troy Pantouw dalam keterangan resminya. Minggu 10 Maret 2024.
Troy Pantouw menjelaskan bahwa saat ini sudah ada Nusantara Net Zero Strategy 2045 atau peta jalan menuju kota dengan emisi nol bersih di 2045 serta Voluntary Local Review (VLR).
“Selain Nusantara Net Zero Strategy 2045, OIKN juga telah meluncurkan Voluntary Local Review (VLR) sebagai sasaran pembangunan berkelanjutan yang telah diluncurkan pada Februari 2024. Terkait peluncuran VLR, Ibu Kota Nusantara merupakan ibu kota pertama di dunia yang menyampaikan VLR-nya kepada PBB,” ungkap Troy.
Troy menyampaikan Ibu Kota Nusantara juga dirancang agar sesuai dengan prinsip green economy yang dimana mengedepankan beberapa prinsip. Beberapa prinsip tersebut, antara lain Pertama, selaras dengan alam. Pada dasarnya lebih dari 65 persen luas Ibu Kota Nusantara merupakan area untuk ruang hijau. Kedua, rendah emisi karbon.
Menurut Troy Ibu Kota Nusantara sedang dirancang agar dapat menggunakan energi terbarukan dalam memenuhi kebutuhan energi nantinya serta 60 persen penghematan energi untuk konservasi energi dalam gedung. Ketiga, prinsip sirkular dan tangguh. IKN dirancang agar dimana lebih dari 10 persen luas lahan disediakan untuk memenuhi produksi pangan.
Saat berbicara tentang tantangan penyusutan Kawasan hutan yang berpotensi menimbulkan bencana alam dan konflik dengan satwa, Troy Pantouw menjelaskan bahwa IKN telah menetapkan langkah-langkah strategis untuk mitigasi masalah lingkungan di kawasannya.
“Lebih jauh, IKN telah merancang dan membuat Koridor Satwa dalam Kawasan Lindung, yang dibagi menjadi koridor alami dan buatan, sebagai inisiatif untuk meminimalisir konflik antara aktivitas manusia dan satwa liar,” papar Troy.
Troy mengatakan, Otorita IKN telah proaktif dalam mengatasi permasalahan ini, dengan menerapkan strategi komprehensif untuk menjaga kelestarian lingkungan.
“Kami berkomitmen untuk pembangunan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab, yang harmonis dengan alam dan masyarakat sekitar,” lanjutnya.
Sebagai tambahan, Otorita IKN saat ini berupaya meningkatkan jumlah Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) sebagai upaya untuk menjaga keseimbangan lingkungan.
“Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen Otorita IKN untuk menciptakan keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan, memastikan bahwa IKN berkembang sebagai kota masa depan yang berkelanjutan dan harmonis dengan alam,” tutup Troy Pantouw.
Baca juga:
- WIKA Ingin jadi Pionir dan Pemimpin Penerapan ESG di Industri Konstruksi
- Basuki Bocorkan Ada Menteri Lain Pindah ke IKN Juli 2024, Siapa?
- Status Jakarta Pasca-UU IKN Dipertanyakan, DPRD Sebut Perencanaan RUU DKJ di DPR Buruk
- Catat Hattrick, Ketajaman Harry Kane Siap Jadi Andalan Bayern Munchen untuk Bangkit
Sementara itu ketua AIESEC Indonesia Azi Amarul, menilai saat ini Green Economy and Sustainability menjadi fokus utama dan komitmen bagi AIESEC Indonesia.
“Green Economy and Sustainability merupakan salah satu fokus utama dan komitmen bagi AIESEC Indonesia sebagai Global Youth Leader Organization, dan terus bertekad untuk memfasilitasi para–Youth Leaders agar dapat berkontribusi dalam pembangunan dunia yang lebih berkelanjutan," jelas Azi Amarul.
Pic: Otorita IKN