KAI Sebut Jalur KA Gunung Megang-Penangiran Masih Proses Normalisasi
PALEMBANG - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre III Palembang menyebutkan, jalur kereta api Gunung Megang-Penanggiran masih dalam proses normalisasi setelah terdampak robohnya girder pada proyek pembangunan jalan layang Bantaian di Desa Panang Jaya, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Kamis, 7 Maret kemarin.
Manajer Humas PT KAI Palembang Aida Suryanti di Palembang, Jumat, mengatakan jalur kereta api antara Gunung Megang-Penanggiran belum normal, sehingga semua kereta api yang akan melewati petak jalan tersebut masih terhalang.
Ia menjelaskan, kereta api penumpang dan pengangkut batu bara yang melewati jalur itu belum bisa beroperasi, sehingga kereta Bukit Sereli Bukti untuk keberangkatan Jumat ini masih dibatalkan.
"Sampai pagi ini jalur KA masih dalam proses normalisasi, evakuasi sarana dan material girder masih berlangsung di lokasi kejadian, sehingga belum dapat dilintasi. Akibat kejadian tersebut KA Bukit Serelo relasi Kertapati-Lubuklinggau dan sebaliknya untuk keberangkatan hari ini dibatalkan,” jelas dikutip dari ANTARA, Jumat, 8 Maret.
Ia mengatakan, pelanggan KA Bukit Selero yang akan berangkat hari ini berjumlah 1.410 orang yang telah memiliki tiket, 710 orang untuk penumpang KA Bukit Serelo relasi Kertapati-Lubuklinggau dan 700 orang untuk penumpang KA Bukit Serelo relasi Lubuklinggau- Kertapati.
Para calon penumpang kereta ali Bukit Serelo yang mengalami dampak gangguan ini telah diberitahukan pembatalan tersebut melalui whatsapp blast.
“Bagi penumpang yang memiliki tiket diberikan pengembalian 100 persen, dapat diambil di stasiun keberangkatan Kertapati, Prabumulih, Muara Enim, Lahat, dan Lubuklinggau sampai tujuh hari ke depan,” ujarnya.
Baca juga:
PT KAI Divre III Palembang menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan KAI atas ketidaknyamanan tersebut.
“Informasi lebih lanjut terkait kejadian ini akan kami sampaikan pada kesempatan selanjutnya,” kata Aida.