Laba Bersih Jasa Marga Melesat 147,32 Persen pada 2023, Setahun Raup Rp6,8 Triliun

JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) membukukan laba bersih sebesar Rp6,8 triliun sepanjang 2023. Capaian tersebut naik 147,32 persen dibandingkan tahun 2022.

Perseroan juga mencatatkan laba inti atau core profit senilai Rp2,6 triliun atau meningkat 196,7 persen dari core profit tahun sebelumnya.

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana menyebut, capaian laba bersih Rp6,8 triliun ini sebagian besar didukung oleh langkah pembelian kembali atau buyback unit penyertaan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) Mandiri Infrastruktur Ekuitas Transjawa (MIET) pada sejumlah entitas.

Entitas tersebut antara lain PT Jasamarga Semarang Batang (JSB), PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) dan PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) melalui akuisisi saham PT Lintas Marga Jawa (LMJ) oleh PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) pada Juli 2023.

Selain RDPT MIET, pada Oktober 2022 lalu, Jasa Marga juga telah melakukan divestasi Jalan Layang MBZ yang dikelola oleh PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC). Kedua aksi korporasi ini mempengaruhi kinerja perseroan secara year on year (YoY).

"Sehingga, untuk core profit perseroan sepanjang 2023 adalah sebesar Rp2,7 triliun atau meningkat 196,7 persen dari core profit tahun sebelumnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa tanpa memperhitungkan dua aksi korporasi dimaksud, perseroan tetap dapat meningkatkan kinerja dan kesehatan finansial dibandingkan dengan tahun lalu," ujar Lisye dikutip dari laman resmi Jasa Marga, Selasa, 5 Maret.

Di samping itu, Lisye menyebut peningkatan kinerja positif perseroan juga tercermin dari pencapaian pendapatan usaha sebesar Rp15,6 triliun atau tumbuh 12,9 persen.

Capaian ini merupakan kontribusi dari kinerja pendapatan tol sebesar Rp14,0 triliun yang meningkat 12,1 persen dari 2023 serta kontribusi kinerja pendapatan usaha lain sebesar Rp1,6 triliun atau naik 20,9 persen dari tahun sebelumnya.

Lisye menambahkan, realisasi EBITDA perseroan juga meningkat, yaitu mencapai Rp9,9 triliun atau tumbuh 14,2 persen dari 2022 dengan realisasi EBITDA Margin mencapai level 63,7 persen.

Besaran ini juga meningkat dari tahun sebelumnya di tengah pengoperasian ruas-ruas jalan tol baru yang meningkatkan konektivitas antar jalan tol Jasa Marga Group yang menjadi katalis positif atas kenaikan volume lalu lintas perseroan.

"Hal ini juga diimbangi dan dioptimalkan dengan kemampuan perseroan dalam mengendalikan pertumbuhan beban operasional dan menjaga efisiensi beban usaha," katanya.

Sepanjang 2023, perseroan juga mencatat peningkatan lalu lintas harian rata-rata (LHR) di jalan tol Jasa Marga Group. Realisasi LHR di jalan tol Jasa Marga Group mencapai 3,5 juta kendaraan setiap harinya atau meningkat sebesar 5,3 persen dibandingkan dengan LHR tahun lalu.

"Perseroan masih memegang posisi market leader di industri jalan tol dengan total panjang jalan tol Jasa Marga Group yang telah beroperasi sepanjang 1.264 kilometer (km) yang merepresentasikan 47 persen jalan tol beroperasi di seluruh Indonesia," ucap Lisye.

Adapun jumlah ini termasuk penambahan pengoperasian Jalan Tol Serpong-Cinere Seksi 2 Ruas Pamulang-Cinere sepanjang 3,64 km sejak 22 Desember 2023 yang dikelola oleh PT Cinere Serpong Jaya (CSJ).

Sementara itu, total konsesi jalan tol yang dimiliki oleh perseroan mencapai 1.736 km di seluruh Indonesia. Jumlah konsesi ini termasuk penambahan konsesi terbaru yang diperoleh perseroan, yaitu Jalan Tol Akses Patimban sepanjang 37,05 km yang dikelola oleh PT Jasamarga Akses Patimban (JAP).

Saat ini, perseroan memiliki beberapa proyek yang tengah berjalan yaitu, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, Jalan Tol Akses Patimban, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo dan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi.

"Perseroan fokus untuk mensinergikan tiga lini bisnis, yakni lini bisnis konsesi jalan tol, lini bisnis pengoperasian melalui PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO), lini bisnis preservasi jalan tol melalui PT Jasamarga Tollroad Maintenance (JMTM) serta lini bisnis prospektif melalui PT Jasamarga Related Business (JMRB) untuk meningkatkan dan mengoptimalkan seluruh rantai nilai perseroan," tuturnya.

Menurut Lisye, Jasa Marga juga meningkatkan kinerjanya dengan inovasi pengembangan Intelligent Transport System (ITS) yang berfungsi mengelola pelayanan lalu lintas jalan tol sekaligus menjadi sumber pusat informasi lalu lintas yang terintegrasi terus ditingkatkan melalui super-app Jasamarga Integrated Digitalmap (JID).

"JID ini dioperasikan di Jasamarga Tollroad Command Center (JMTC). Selanjutnya, Jasa Marga juga meluncurkan Aplikasi Jasa Marga Integrated Maintenance Management System (JIMMS) untuk meningkatkan pengendalian layanan preservasi jalan tol secara real-time," imbuhnya.