Korban Pembunuhan Caleg Partai Garuda Disebut Punya Tas LV, Rolex dan Mobil, Tapi Ibu Korban Tidak Tahu

JAKARTA - Ditreskrimum Polda Jabar, Kombes Surawan menyebut bahwa korban pembunuhan bernama Indriana Dewi Eka Saputri (24) memiliki barang mewah seperti jam tangan Rolex dan tas merek Louis Vuitton (LV).

Setelah dibunuh, seluruh barang berharga korban juga dirampok para pelaku. Kemudian barang berharga milik korban dijual oleh Didot dan Devara. Mereka menjual tas LV dan jam Rolex seharga Rp45 juta, padahal harga aslinya dibanderol hingga ratusan juta.

Selain tas LV dan jam Rolex, tersangka juga merampas Tab Samsung S7, Samsung Z-Fold, kalung emas dan kartu seluler milik korban.

Rentetan sejumlah barang mewah milik korban justru tidak diketahui oleh ibu kandungnya, Endang Tatik (54). Menurut Endang, dirinya belum mengetahui barang mewah milik korban yang hilang seperti dimaksud kepolisian dan sudah berkembang di masyarakat.

"Saya belum tahu, belum dapat informasi kesana (soal barang korban yang hilang)," kata Endang kepada wartawan di lokasi kediaman korban di Cipinang, Jakarta Timur, Selasa, 5 Maret.

Dari pantauan VOI di rumah korban, Indriana Dewi Eka Saputri (24) tinggal di sebuah kontrakan petak berukuran 4x4 meter yang berada di gang sempit kawasan Cipinang Pulo, Kelurahan Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur.

Gang tersebut hanya pas untuk satu badan, bahkan motor pun tak bisa melintas masuk gang tersebut. Korban tinggal bersama kedua orangtuanya.

Namun saat tewas dibunuh kekasihnya, Indriana disebut memiliki sejumlah barang mewah. Korban juga pernah memiliki satu unit mobil yang dibeli dari hasil kerja kerasnya sebagai marketing.

Namun orang tua korban juga tidak mengetahui keberadaan mobil milik anaknya itu. Pihak keluarga masih menunggu informasi lanjutan dari penyidik Ditreskrimum Polda Jawa Barat.

"(mobil) Saya juga belum tau, soalnya itukan masih kepolisian ya, belum dikasih kabar," ucapnya.

Indriyana Dewi Eka Saputri (24) karyawati warga Jakarta Timur tewas ditangan Muhammad Reza Swastika alias MR. MR terduga pelaku suruhan kekasihnya, yakni Didot Alfiansyah alias DA di kawasan Bukit Pelangi, Bogor, Jawa Barat. Indriyana ternyata tulang punggung kedua orangtuanya.

Korban Indriyana merupakan anak tunggal dari pasangan Endang Tatik (54) dan Muhammad Roi (56). Selama hidupnya, Indriyana menjadi andalan penopang ekonomi kedua orangtuanya.

"Anak satu-satunya, ibaratnya tulang punggung saya," kata Endang kepada wartawan, Senin, 4 Maret.