Iriana dan OASE KIM Jalani Gerakan Setop Boros Pangan di Tengah Mahalnya Harga Beras
JAKARTA - Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Wury Ma'ruf Amin menyosialisasikan ketahanan pangan kepada para siswa sekolah dasar (SD) di Alun-Alun Cirimekar, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin 4 Maret.
Rangkaian kegiatan sosialisasi melalui gerakan setop boros pangan ini merupakan kolaborasi Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) bersama Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat yang diketuai oleh Tri Tito Karnavian, TP PKK daerah, dan Badan Pangan Nasional.
"Kalau kita pergi ke restoran, kita pergi ke undangan, kita mengambil makanan secukupnya. Jangan sampai kita membuang sampah pangan begitu besar. Ini menyangkut masyarakat lain yang masih membutuhkan," kata Ketua Umum TP PKK Pusat Tri Tito Karnavian dalam keterangan resminya, Senin 4 Maret, disitat Antara.
Tri menjelaskan, gerakan setop boros pangan merupakan salah satu bentuk sosialisasi kepada masyarakat untuk mengonsumsi makanan secukupnya.
Setelah menyosialisasikan gerakan setop boros pangan, Iriana dan Wury melakukan gerakan tanam cabai nasional bersama dengan TP PKK seluruh Indonesia melalui konferensi video.
Baca juga:
- Firli Bahuri Tak Kunjung Ditahan, Kapolri hingga Kajati DKI Digugat Praperadilan
- Klaim IKN Representasi Indonesia Maju, AHY: Harus Diorkestrasi dengan Baik
- Soal Membangun Bangsa Jadi Oposisi Prabowo, Romahurmuziy: Jadi Balance Pemerintahan, Sama-sama Terhormat
- Cak Imin: Harga Beras Naik Mestinya Petani Untung, Tapi Kenyataan Tidak
Gerakan penanaman cabai nasional diharapkan mampu membantu mencukupi kebutuhan cabai skala rumah tangga. "Diharapkan dengan penanaman cabai nasional ini kita bisa membantu menurunkan inflasi di mana harga cabai sekarang cukup tinggi," kata Tri.
Selain kedua kegiatan tersebut, Iriana, Wury, dan para anggota OASE KIM menebar benih ikan bersama masyarakat di Situ Citatah, Alun-alun Cirimekar.
Sebelumnya, ekonom senior Institute for Development of Ecoonomics and Finance (Indef) Bustanul Arifin menperkirakan harga beras melambung hingga bulan April mendatang atau saat musim panen tiba.
Penilaian Bustanul itu merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca bulanan beras akan mulai positif pada Maret 2024.
"Perkiraan saya, harga beras ini akan tetap tinggi hingga musim panen April 2024 atau pada Ramadan,” katanya ketika dihubungi VOI, di Jakarta, Kamis, 22 Februari.