Ridwan Kamil Tak Mau IKN Seperti Canberra: Lahannya Luas, tapi Penduduknya Sedikit
JAKARTA - Mantan Gubernur Jawa Barat yang saat ini ditunjuk sebagi kurator Ibu Kota Nusantara (IKN) Ridwan Kamil (RK) berharap, proyek ibu kota baru akan sukses seperti Washington DC, Amerika Serikat (AS). Dia menilai, Washington DC merupakan ibu kota terbaik di dunia yang dibangun dari nol.
Namun, RK mengatakan ada juga ibu kota yang berstatus gagal lantaran alasan terlalu luas hingga populasinya yang minim. Dia lalu mencontohkan ibu kota Australia, Canberra, yang minim penduduk.
"The best capital in the world yang didesain dari nol adalah Washington DC. Sisanya rada-rada gagal. Kegedean, kekurangan orang. Di Canberra, Australia itu orangnya sedikit, ba'da maghrib rada sepi," kata RK dalam unggahan Instagramnya @ridwankamil, dikutip Senin, 4 Maret.
Untuk menghindari hal itu, kata RK, perlu disiapkan berbagai fasilitas pendukung, seperti fasilitas kesehatan, mal, olahraga, pendidikan, hiburan dan lainnya. Menurut dia, pada dasarnya sebuah kota harus memiliki fungsi campuran.
Baca juga:
"Ya sebenarnya, kan, kota mah segala rupa. Stadion nanti ada, mall-nya apalagi, kesehatan, pendidikan. Saya kemarin ngusulin Jaya Ancolnya, kayak Universal Studio, pokoknya hiburan apa pun lah ya," ujar dia.
Oleh karena itu, RK berharap IKN bukan sekadar lokasi pusat pemerintahan saja, seperti di Putrajaya, Malaysia. Dia mengatakan, kota itu diisi kantor-kantor pemerintahan saja.
Adapun IKN didesain untuk populasi sekitar 3 juta orang. Namun, target itu diproyeksi baru tercapai pada 2040.
"IKN ini pusat pemerintahan atau kota? Kalau pusat pemerintahan itu cuman kumpulan kantor-kantor pemerintah. Itu namanya Putrajaya di Malaysia, gitu. IKN ini harus jadi kota, pusat pemerintahannya ada orang-orang non PNS-nya mendominasi, itu namanya Washington DC," ungkapnya.