"Tentang IKN, sebuah keputusan sejarah yang sudah diambil oleh negara ini. Sekarang mari fokus pada mensukseskan keputusan besar ini agar berhasil bukan sebaliknya," tulis Ridwan Kamil di laman Instagramnya @ridwankamil, Sabtu, 2 Maret.
"IKN ini pusat pemerintahan atau kota. Kalau pusat pemerintahan itu cuman kumpulan kantor-kantor pemerintah. Itu namanya Putra Jaya di Malaysia, gitu. IKN ini harus jadi kota, pusat pemerintahannya ada orang-orang non PNS-nya mendominasi," jelasnya.
BACA JUGA:
Politikus Golkar itu kemudian mencontohkan kesuksesan Washington DC, Amerika Serikat (AS) yang disebutnya dibangun dari nol. Namun ia tak menampik ada beberapa ibu kota baru yang berjalan gagal. Misalnya, luas ibu kota yang terlalu besar hingga populasinya yang sedikit seperti di ibu kota Australia, Canberra.
"The best capital in the world yang didesain dari nol adalah Washington DC. Sisanya rada gagal. Kegedean, kekurangan orang. Di Australia itu Canberra orangnya sedikit, ba'da magrib sepi. Saya bilang nggak boleh IKN seperti itu. IKN kita harus tetap ramai," katanya.
Agar IKN tak bernasib sama, lanjut RK, maka disiapkanlah berbagai fasilitas pendukung, seperti fasilitas kesehatan, mal, olahraga, pendidikan, hiburan, dan lainnya. Terlebih, kata dia, syarat membuat kota jadi hidup adalah memiliki fungsi campuran.
"Sebenarnya kan kota mah segala rupa. Stadionnya nanti ada, mall-nya apalagi, kesehatan, pendidikan, saya kemarin ngusulin Jaya Ancolnya, kaya Universal Studio pokoknya hiburan apa pun lah ya," ucapnya.