Demo Depan Gedung DPR, Polda Metro Terapkan Rekayasa Lalin Situasional

JAKARTA - Polda Metro Jaya bakal menerapkan rekayasa lalu lintas menyusul aksi demonstrasi sejumlah elemen massa di depan Gedung DPR, Senayan Jakarta, hari ini, Jumat 1 Maret. Namun, pemberlakuannya bersifat situasional.

"Khusus pengaturan lalu lintas, nanti kita sangat situasional dalam artian jalur depan DPR adaah jalur utama yang mengrah ke barat," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman kepada wartawan, Jumat, 1 Maret.

Penerapan rekayasa lalu lintas akan merujuk kondisi di lokasi. Rencanya, bila massa terus bertambah, arus kendaraan depan Gedung DPR akan dipersempit menjadi satu jalur.

Apabila masih tak menampung, lanjut Latif, nantinya kendaraan diperbolehkan untuk melintasi jalur TransJakarta.

"Sehingga tidak mengganggu lalin ini akan bertahap, kalau bertambah banyak kita akan gunakan satu lajur," sebutnya.

Jika skema itu masih tak bisa mengatasi permasalahan arus kendaraan, maka pengalihan lalu lintas akan dilakukan mulai dari Semanggi hingga Lapangan Tembak, Senayan.

"Apabila bertambah lagi otomatis kita akan melakukan pengalihan arus dari Semanggi, dari Sekat Dua, dari Lapangan Tembak, kita akan putarkan disitu. Sehingga masyarakat benar-benar bisa saling menghormati pengguna jalan," kata Latif.

Adapun untuk pengamanan demonstrasi yang tuntutannya desak pemakzulan Presiden Jokowi, dukung angket kecurangan Pemilu 2024, hingga minta Komisioner KPU saat ini diberhentikan, ribuan personel gabungan telah dikerahkan.

Aparat gabungan itu terdiri dari anggota Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan instansi terkait.

"Sebanyak 2.593 personil gabungan yang melaksanakan apel pengamanan di DPR/MPR RI," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro.