Presiden Jokowi Nikmati Malam di IKN Bareng Menteri termasuk AHY yang Dulu Paling Keras Mengkritik
JAKARTA - Presiden Joko Widodo bersama para menteri Kabinet Indonesia Maju dan Panglima TNI Agus Subiyanto menikmati malam di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Dilansir ANTARA, Presiden Jokowi keluar dari kabin tempatnya bermalam sekitar pukul 19.45 WITA, kemudian bergabung dengan para menteri yang sedang berkumpul.
Tampak Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Agus Harimurti Yudhoyono, dan Kepala Otorita IKN Bambang Susantono.
Hadir juga Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Wiranto, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, hingga Kurator Pembangunan IKN Ridwan Kamil. Mereka berbincang hangat sambil menyantap hidangan yang disajikan, mulai dari barbeku hingga buah durian.
"Bapak (Presiden) minta nasi goreng sama telur ceplok. Bapak juga minta teh sama kopi gula aren," ujar Claudio, juru masak Presiden.
Santap malam itu diiringi lantunan musik. Dalam satu kesempatan, Menteri Basuki tampil bermain drum bersama Panglima TNI Agus yang bermain gitar.
Sementara itu, Menteri Bahlil bernyanyi lagu "Titip Rindu Buat Ayah" karya Ebiet G. Ade.
Baca juga:
- Mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan Jaringan Fredy Pratama Divonis Hukuman Mati
- Ramai Diduetkan dengan Ridwan Kamil di Pilgub DKI, Heru Budi Semringah
- Dulu Mengkritik IKN Sekarang Takjub, Demokrat Beralibi Sikap Objektif AHY
- Bareskrim Tetapkan 7 PPLN Kuala Lumpur Jadi Tersangka Kecurangan Daftar Pemilih
Ridwan Kamil selaku Kurator Pembangunan IKN mengatakan Presiden Jokowi selalu tampak sangat ceria jika sedang bermalam di IKN.
"Ini menandakan apa? Suasana, ada semangat optimisme melihat mimpi menjadi kenyataan, glamping-nya juga di tengah hutan, kalau banyak pohon itu oksigen turun, jadi lebih rileks, ditemani orang-orang yang menghibur juga. Ada Pak Bahlil, ada Pak Erick, saya kadang suka ngelucu juga, ternyata itu mahal," ujar Ridwan Kamil.
"Memang mengurus negara itu berat, tetapi harus ada momen-momen yang rileks. Bapak sering ketawa lepas, luar biasa. Jadi, saya kira ini peristiwa bersejarah ada di memori saya," sambungnya.