Dua Pejabat Militer AS Terlibat Skema Penipuan NFT
JAKARTA - Dua orang, termasuk seorang pejabat senior dan analis siber di militer AS, didakwa melakukan pencucian uang dalam skema penipuan NFT. Skema ini menipu ratusan investor dengan menawarkan koleksi NFT yang menarik, tetapi kemudian menghilang dengan dana mereka.
Skema ini diungkap dalam pernyataan resmi dari U.S. Immigrations and Customs Enforcement (ICE) pada 23 Februari 2024. Dua tersangka adalah Devin Alan Rhoden (juga dikenal sebagai Denny atau Deviinz), 24 tahun, dari Florida, dan Berman Jerry Nowlin Jr. (juga dikenal sebagai Repulse atau Zayous), 20 tahun, dari Alabama. Mereka didakwa atas pencucian uang dan konspirasi untuk melakukan penipuan melalui kabel setelah penyelidikan oleh Homeland Security.
Menurut dakwaan, Rhoden dan Nowlin membuat tiga koleksi NFT berbasis blockchain Solana yang bernama “Undead Apes”, “Undead Lady Apes”, dan “Undead Tombstone”. Mereka mempromosikan koleksi-koleksi ini di media sosial dan menjanjikan imbalan bagi investor, seperti barang dagangan, undian, dan kolaborasi dengan proyek NFT terkenal lainnya.
Baca juga:
Namun, setelah berhasil menjual semua NFT dan mengumpulkan lebih dari 300.000 dolar AS (sekitar Rp4,7 miliar) dalam bentuk aset kripto dari ratusan investor di seluruh dunia, Rhoden dan Nowlin mengabaikan koleksi-koleksi tersebut dan mengalihkan dana ke akun mereka sendiri. Mereka kemudian menukar aset kripto menjadi uang tunai dan menghilang dari publik. Tindakan ini dikenal sebagai “rug pull”, yaitu ketika pembuat atau investor sebuah proyek kripto meninggalkannya secara tiba-tiba dan membawa lari dana.
Untuk mengelabui penegak hukum, Rhoden dan Nowlin juga menggunakan teknik yang disebut “chain-hopping”, yaitu mentransfer dana antara berbagai jenis aset kripto. Teknik ini sering digunakan oleh pelaku kejahatan kripto dan pencucian uang untuk mengaburkan jejak dan asal-usul dana. Menurut perusahaan data blockchain Elliptic, nilai kripto ilegal yang dicuci melalui teknik ini mencapai perkiraan 7 miliar dolar AS (sekitar Rp109 triliun) pada tahun 2023.
Pada tanggal 26 Februari, tiga hari setelah pernyataan ICE, sebuah koleksi NFT baru yang juga bernama “Undead Apes” muncul di situs launchmynft.io dengan pengguna bernama AZEJGH… R57g. Belum diketahui apakah koleksi ini ada hubungannya dengan Rhoden dan Nowlin atau hanya kebetulan belaka.
Jika terbukti bersalah, Rhoden dan Nowlin bisa dihukum maksimal lima tahun penjara federal. Rhoden sendiri merupakan seorang anggota aktif Angkatan Udara AS yang bertugas sebagai analis siber di Pangkalan Udara MacDill. Kasus ini merupakan salah satu contoh dari risiko dan tantangan yang dihadapi oleh industri NFT, yang masih minim regulasi dan transparansi.