Perusahaan Kripto HTX Gagal Dapat Izin dari Pemerintah Hong Kong, Ini Alasannya!
JAKARTA - HTX, bursa kripto terkemuka, gagal mendapatkan lisensi perdagangan aset virtual (VATP) dari pemerintah Hong Kong. Bursa ini menarik kembali permohonannya hanya dua hari sebelum batas waktu yang ditetapkan oleh regulator keuangan Hong Kong, SFC.
Lisensi VATP adalah syarat wajib bagi semua platform pertukaran kripto yang ingin beroperasi secara legal di Hong Kong. Lisensi ini bertujuan untuk melindungi investor dari risiko keamanan, penipuan, dan pencucian uang yang sering terjadi di industri kripto.
Saat ini, hanya ada dua bursa kripto yang telah mendapatkan lisensi VATP, yaitu HashKey dan OSL. Sementara itu, sekitar 18 bursa kripto lainnya masih menunggu persetujuan dari SFC, termasuk HTX, yang sebelumnya dikenal sebagai Huobi.
HTX adalah bursa kripto asal China yang telah beroperasi sejak 2013. Bursa ini memiliki volume perdagangan harian lebih dari 1 miliar dolar AS (Rp15,6 triliun) dan menawarkan lebih dari 600 pasangan kripto untuk ditransaksikan. HTX juga memiliki token governance sendiri, yaitu HTX, yang saat ini berada di peringkat 25 dalam daftar CoinMarketCap.
Baca juga:
HTX memiliki rencana besar untuk memperluas bisnisnya di Asia, terutama di Hong Kong, yang dianggap sebagai salah satu pusat keuangan dan kripto terkemuka di dunia. CEO HTX, Justin Sun, pernah menyatakan bahwa ia ingin memindahkan kantor pusatnya ke Hong Kong dan mendirikan Huobi Hong Kong sebagai anak perusahaan HTX.
“Dominasi China dalam ruang kripto semakin terlihat. Dengan ini, saya telah memutuskan untuk pindah ke Hong Kong agar lebih dekat dengan aksi dan memanfaatkan peluang di pasar Asia,” kata Sun pada Januari 2024.
Namun, rencana tersebut tampaknya tidak berjalan mulus. Pada 23 Februari 2024, HTX mengajukan permohonan lisensi VATP kepada SFC, tetapi kemudian menariknya kembali pada 25 Februari 2024, tanpa menjelaskan alasan di balik keputusan tersebut. Baik Sun maupun perwakilan HTX belum memberikan pernyataan resmi tentang hal ini.
Beberapa analis berspekulasi bahwa HTX mungkin menghadapi kesulitan dalam memenuhi persyaratan dan standar yang ditetapkan oleh SFC, yang dikenal sangat ketat dan komprehensif. Selain itu, HTX juga mungkin khawatir akan dampak negatif dari peraturan baru yang akan diberlakukan oleh SFC pada 1 Juni 2024.
Peraturan baru tersebut mengharuskan semua platform pertukaran kripto yang ingin berbisnis di Hong Kong untuk memiliki lisensi VATP, atau menghadapi sanksi hukum berupa denda dan penjara. Peraturan ini juga melarang platform pertukaran kripto untuk melayani investor dari China daratan, yang merupakan pasar utama bagi HTX.
Dengan mundurnya HTX dari persaingan lisensi VATP, peluang bagi bursa kripto lainnya untuk mendapatkan lisensi tersebut mungkin menjadi lebih besar. Beberapa bursa kripto yang dikabarkan sedang mengajukan permohonan lisensi VATP antara lain adalah OKX, Gate.io, dan Bitfinex.