Ini Prediksi Bauran Energi di Tahun 2050: Minyak Turun Jadi 20 Persen

JAKARTA - Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas, Kurnia Chairi membeberkan sejumlah skenario bauran energi pada tahun 2050.

Kurnia mengatakan, sebelumnya pada tahun 2020 gas masih memegang porsi sebesar 21 persen dan akan mengalami peningkatan menjadi 24 persen pada tahun 2050.

"Ini akan sejalan dengan penurunan porsi pemanfaatan minyak. Saat ini dominasi 29 persen minyak namun ke depan 2050 direncanakan porsi minyak berkurang jadi 20 persen," ujar Kurnia dalam webinar Menelisik Kesiapan pasokan Gas untuk Sektor Industri dan Pembangkit Listrik, Rabu 28 Februari.

Kurnia mengatakan, dirinya berharap pada tahun 2050, porsi energi baru terbarukan yang saat ini masih memegang porsi 13-15 persen akan meningkat 2 kali lipat menjadi 31 persen.

Dikatakan Kurnia, dari sisi porsi memang gas hanya mengali sedikit peningkatan, namun dari sisi volume, akan ada peningkatan drastis dari sisi kebutuhan energi.

"Tahun 2020 dalam MTOE untuk gas 61 persen akan meningkat jadi 109 persen bahkan 2050 kebutuhan gas akan meningkat menjadi 242,9 persen artinya porsi akan ada penurunan karena kenaikan renewable, namun seiring dengan rencana pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi dan RI targetkan tumbuh pada kisaran yang tinggi sampe 6-7 persen per tahun dalam energi mix kita, kita melihat kebutuhan energi akan sangat meningkat," pungkas Kurnia.