JAKARTA - Direktur Teknik dan Operasi PT Pertamina Gas (Pertagas) Rosa Permata Sari mengatakan, integrasi digital mempercepat penyatuan bisnis antara Pertagas dan PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGN).
Rosa menjelaskan, demi mencapai target bauran energi gas bumi sebesar 24 persen, Pertagas dan PGN sebagai Sub Holding Gas Pertamina melakukan inovasi bersama untuk mengelola bisnis transmisi gas di Indonesia.
Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) menetapkan target bauran energi gas bumi sebesar 24 persen pada 2050, dibanding saat ini 19,3 persen.
"Dari total infrastruktur gas di Indonesia, 96 persen atau 12.587 km merupakan aset Pertagas dan PGN. Transformasi digital sangat penting dilakukan demi menjalankan proses bisnis yang lebih efisien, sigap dalam menjaring konsumen baru, dan mampu memetakan unmeet demand,” ungkap Rosa dalam keterangannya dikutip Antara, Senin 24 Oktober
Pada 2021, Pertagas dan PGN mampu mengangkut lebih dari 1.352 MMscfd gas dan menjual 828 Bbtud gas ke lebih dari 460 ribu pelanggan.
Kolaborasi Pertagas dan PGN melahirkan inovasi SIPGas, yakni sebuah sistem manajemen minyak dan gas bumi yang terbukti menjadi enabler dan mampu mengakselerasi integrasi infrastruktur dan penyaluran gas bumi antara PGN dan Pertagas.
BACA JUGA:
Termasuk meningkatkan kualitas layanan Pertagas dalam pemenuhan kebutuhan data pelanggan, dan sekaligus memberikan nilai tambah dalam optimalisasi penyaluran gas bumi di Sub Holding Gas Pertamina sebagai bagian dari transisi energi di Indonesia.
Inovasi shared-service SIPGas ini menjadi solusi dari sistem informasi Pertagas yang sebelumnya masih bersifat lokal di setiap area operasi. SIPGas yang memiliki keunggulan digital dan integrasi data memberikan solusi untuk proses monitoring, reporting, dan billing serta pemenuhan data kepada pelanggan.
Kehadiran SIPGas menjawab tantangan digitalisasi dengan kemampuan monitoring data volume penyaluran yang terintegrasi dengan penarikan data secara realtime dan validasi data per harinya, kata Rosa.
Melalui integrasi SIPGas antara PGN-Pertagas, menurut dia, dapat dibangun dashboard bersama dalam satu platform sehingga bila terdapat surplus gas bumi di suatu lokasi dapat segera didistribusikan ke lokasi lain yang mengalami defisit gas bumi. Hal ini dapat menjawab tantangan peningkatan bauran energi gas bumi di Indonesia, dan tentunya meningkatkan utilisasi pipa pengangkutan gas bumi.
Automa merupakan ajang business to business (B2B) tahunan yang didedikasikan bagi pelaku industri migas dunia untuk mendorong pertumbuhan industri migas secara holistik dari hulu hingga hilir.
Kongres tersebut diikuti lebih dari 440 delegasi dari 300 perusahaan minyak dan gas bumi dunia seperti Shell, Total, BP, MOL Group, Wood, ExxonMobil, McDermott, KBR, Fluor dan lainnya. Automa 2022 menitikberatkan pada upaya transformasi digital yang mampu mengubah ekosistem industri migas secara global.