Bayer Sebut Generasi Muda adalah Harapan Masa Depan Pertanian Indonesia

JAKARTA - Bayer Indonesia menyebutkan keberlanjutan masa depan sektor pertanian berada di tangan generasi muda.

"Di Bayer, kami sangat yakin bahwa generasi muda adalah harapan masa depan pertanian Indonesia," kata Pimpinan dari Pemuka NextGen Agricultural, Bayer Crop Science, Nele Herrmann Valente mengutip Antara.

Perusahaan global di bidang kesehatan dan pertanian ini percaya bahwasanya generasi muda mempunyai ide dan pendekatan tersendiri terhadap berbagai isu besar global, seperti perubahan iklim, transformasi sistem pangan, dan ketahanan pangan yang berkaitan erat dengan pertanian.

Namun Nele juga memahami tingkat partisipasi generasi muda di sektor pertanian terbilang masih rendah, seperti di kawasan Asia, rata-rata umur petani Filipina pada kisaran 57 tahun, Thailand 54 tahun, dan Jepang bahkan 66 tahun.

Di Indonesia sendiri, berdasarkan sensus pertanian pada 2023 dari BPS, mayoritas petani berumur 55 tahun. Kalangan milenial (27-42 tahun) hanya sebesar 25,61 persen, terkecil dibandingkan generasi X (42,39 persen) dan baby boomer (27,61 persen).

"Maka dari itu satu cara menjangkau generasi muda adalah melalui kolaborasi menjadi mitra yang sejajar bagi mereka," sambung Nele.

Nele menjelaskan kemitraan sejajar ini salah satunya diimplementasikan melalui kolaborasi bersama International Association of Students in Agricultural and Related Sciences (IAAS) atau organisasi mahasiswa terbesar di dunia di bidang pertanian dan ilmu terkait.

"Kami berkomitmen mendukung IAAS dengan inisiatif-inisiatifnya, termasuk ICYA, sejak 2021," ucap Nele.

Sementara itu National Director of IAAS Indonesia sebagai pelaksana ICYA 2024, Gilmore Ginting mengapresiasi dukungan Bayer terhadap generasi muda di bidang pertanian selama ini.

"Kami mengapresiasi dukungan Bayer kepada generasi muda di ranah pertanian selama ini. Melalui ICYA 2024, para muda di bidang pertanian diharapkan lebih berdaya untuk berkontribusi mewujudkan kelaparan nihil pada 2030 mendatang selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) yang ditargetkan PBB,”ucapnya.

ICYA merupakan ajang tahunan yang digagas International Association of Students in Agricultural and Related Sciences (IAAS) dengan target adanya ide-ide baru dan rencana solusi yang nantinya dipresentasikan ke organisasi-organisasi global utama, seperti FAO dan PBB.

ICYA 2024 di Yogyakarta mengangkat tema Youth-Led Solutions for Zero Hunger: Nurturing a Sustainable Future through Agriculture (Solusi Pemuka Muda Untuk Nol Kelaparan: Memelihara Masa Depan Yang Berkelanjutan Melalui Pertanian).

Melalui ICYA 2024, kaum muda di bidang agrikultur diharapkan lebih berdaya untuk mengeluarkan ide, berinovasi dan merevolusi praktik pertanian guna mencapai kelaparan nihil (zero hunger) pada 2030 sejalan dengan target besar tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dari PBB.

Adanya ICYA di Yogyakarta kali ini memberikan momentum bagi IAAS chapter Indonesia untuk menunjukkan eksistensi anak muda dengan minat pertanian di tanah air dengan solusi yang aplikatif.

ICYA kali ini meliputi kegiatan saling bertukar pengetahuan dan pengalaman (workshop) serta kunjungan ke pusat pertanian dengan kehidupan lebih baik (Better Life Farming Center/ BLFC) serta pusat riset dan pengembangan pertanian yang terbesar kedua di Asia Tenggara di Juwiring, Klaten, Jawa Tengah.