Ada Tanda Kemajuan Perundingan Soal Sandera, Israel Siap Lanjutkan Perang saat Ramadan Jika Tidak Ada Kesepakatan
JAKARTA - Anggota kabinet perang Israel Benny Gantz mengatakan pada Hari Rabu, "tanda-tanda awal kemajuan yang menjanjikan" dalam kesepakatan baru untuk membebaskan sandera dari Gaza, di tengah perundingan regional untuk mengamankan gencatan senjata dalam perang.
"Ada upaya yang sedang berlangsung untuk mempromosikan kesepakatan penyanderaan baru dan ada tanda-tanda awal yang menjanjikan kemungkinan kemajuan," kata Gantz dalam konferensi pers yang disiarkan televisi, melansir Reuters 22 Februari.
"Kami tidak akan berhenti mencari jalan dan kami tidak akan melewatkan kesempatan apa pun untuk membawa pulang anak perempuan dan laki-laki kami," tandasnya.
Kendati demikian dia menambahkan, jika tidak ada kesepakatan baru yang dicapai, militer Israel akan terus berperang di Gaza bahkan hingga Bulan Suci Ramadan yang dimulai bulan depan.
"Jika kesepakatan penyanderaan baru tidak tercapai, kami akan terus beroperasi selama Ramadan," katanya.
Mengutip The Times of Israel, kendati Gantz tidak memberikan rincian lebih lanjut, namun laporan yang belum dikonfirmasi di media Arab pada Hari Rabu mengklaim, Hamas telah melunakkan posisinya, seiring dengan berlanjutnya pembicaraan antara perwakilan kelompok militan dengan mediator di Kairo.
Sedangkan Channel 12 melaporkan pada Rabu malam, Israel bersiap untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi di Paris pada Hari Jumat, yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan penyanderaan yang telah lama sulit dicapai.
Baca juga:
- Uji Coba Peluncuran Rudal Trident Inggris Bulan Lalu Gagal, Jatuh Dekat Kapal Selam yang Membawa Menteri Pertahanan
- AS Veto Rancangan Resolusi DK PBB saat Korban Jiwa di Gaza Tembus 29.300 Jiwa, Hamas: Menambah Penderitaan Rakyat
- Donald Trump Puji Mendiang Navalny Sebagai Pemberani tapi Seharusnya Tidak Kembali ke Rusia
- PM Netanyahu Tegaskan Israel Tidak akan Membayar Berapa pun Harga untuk Membebaskan Sandera di Gaza
Dipercaya, sekitar 134 sandera dari lebih dari 250 sandera yang diculik oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober masih berada di Gaza, tidak semuanya hidup, setelah sebelumnya 105 warga sipil dibebaskan dari tawanan Hamas selama gencatan senjata selama seminggu pada akhir November, dan beberapa lainnya dibebaskan di kesempatan terpisah.