Pemprov Jabar Berharap Sinergi dengan Bapanas Mampu Amankan Ketersediaan Beras
JAKARTA - Pemerintah Provinsi Jawa Barat berharap sinergi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan pihak lainnya bisa memperkuat posisi untuk mengatasi setiap tantangan guna meningkatkan keamanan dan ketersediaan pangan, termasuk beras.
"Kami percaya bahwa dengan kerja sama dari semua pemangku kepentingan dapat mengatasi tantangan yang kompleks, bahkan beberapa waktu ini kita dihadapkan kepada bagaimana mengatasi ketersediaan beras yang perlu ditangani dengan sinergi dan kolaborasi bersama," kata Penjabat (Pj) Sekda Jabar Taufiq Budi Santoso pada malam pemberian apresiasi Kedeputian Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan oleh Bapanas di Bandung, dikutip dari Antara, Jumat 16 Februari.
Saat dikonfirmasi, Taufiq mengatakan bahwa Pemprov Jabar memiliki komitmen berkolaborasi dengan Bapanas untuk menjaga dan meningkatkan keamanan serta ketahanan pangan bersama-sama.
"Pemerintah Provinsi Jawa Barat khususnya menyampaikan dukungan penuh dan komitmen yang kuat untuk terus berkolaborasi dengan Bapanas serta semua pihak terkait dalam menjaga dan meningkatkan keamanan pangan dan ketahanan pangan," kata Taufiq.
Selain itu, Pemda Provinsi Jabar pun terus mendukung upaya-upaya untuk mempromosikan pertanian berkelanjutan guna mengurangi ketimpangan akses terhadap pangan dan memperkuat sistem pangan yang adil dan berkelanjutan.
"Kami patut berbangga Bapanas telah sukses memastikan ketersediaan pangan yang mencukupi serta memperkaya pola konsumsi masyarakat sehingga dengan nilai-nilai kesehatan. Mudah-mudahan kita dapat menciptakan ketahanan pangan serta lingkungan yang aman, sehat dan berkelanjutan bagi semua," ujarnya.
Baca juga:
Di tempat lainnya, Sekretaris Badan Pangan Nasional (Bapanas) Sarwo Edhy mengatakan bahwa kegiatan penganugerahan tersebut diberikan pada provinsi dan kota/kabupaten yang berprestasi dalam bidang keamanan pangan berkaitan dengan standarisasi, penganekaragaman pangan, pengawasan keamanan pangan, guna meningkatkan program penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan.
"Juga secara bertahap dapat menyelesaikan program kegiatan kerawanan pangan yang saat ini masih ada di 68 kabupaten kota," kata Sarwo Edhi.