Surya Paloh: Kritik dari Perguruan Tinggi Jangan Diabaikan

JAKARTA - Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh mengatakan bahwa kritik yang dikeluarkan sejumlah perguruan tinggi terkait kondisi negara tidak boleh diabaikan dan harus jadi perhatian pemerintah.

Surya menjelaskan keresahan yang disampaikan para akademisi, para guru besar dari berbagai perguruan tinggi, seharusnya dipandang sebagai peringatan atau alarm tanda bahaya, guna menyelamatkan negara dari oknum yang ingin menggerus demokrasi.

"Satu hal yang pasti saya pikir, semua tidak boleh meragukan dan menganggap enteng. Dan semua pemikiran yang mengkritisi, apalagi yang datangnya dari para ilmuwan, guru besar, karena semua disana lah dijunjung tinggi etika dan moralitas," kata Surya mengutip Antara.

Ia berharap, para penguasa tidak mengabaikan aspirasi dari kaum intelektual yang berkembang saat ini, karena hal itu bukanlah ancaman melainkan bentuk kepedulian.

Politisi senior itu mengimbau kepada para pejabat negara, agar sering mendengarkan pendapat dari kaum intelektual.

Dia juga berharap, agar pemerintah menerima masukan, aspirasi, dan keprihatinan para akademisi dan guru besar, karena suara mereka murni untuk menyelamatkan bangsa dan negara.

Sementara itu, pernyataan kritik terkait kondisi negara dan penyelenggaraan pemilu, terus dilakukan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia beberapa waktu terakhir.

Sejumlah kampus seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Islam Indonesia (UII), dan Universitas Kristen Indonesia (UKI) telah menyampaikan pernyataan dan kritikan kepada penyelenggara pemilu dan juga Presiden Jokowi, agar bersikap netral selama Pemilu 2024.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada hari Senin, 13 November 2023, menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.

Hasil pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada hari Selasa, 14 November 2023, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.