Inggris Bakal Larang Vape Sekali Pakai untuk Cegah untuk Menghindari Penggunaan oleh Anak-anak

JAKARTA - Pemerintah Inggris bakal melarang penjualan vape sekali pakai untuk menghindari penggunaannya oleh anak-anak di bawah umur, menegaskan kembali rencana negara itu untuk memperkenalkan undang-undang yang mencegah generasi muda membeli tembakau.

Di bawah peraturan baru ini, akan ada pembatasan rasa vape, persyaratan kemasan polos dan perubahan cara vape, atau rokok elektrik, ditampilkan agar kurang menarik bagi anak-anak.

"Seiring dengan komitmen kami untuk menghentikan anak-anak berusia 15 tahun atau lebih muda tahun ini untuk menjual rokok secara legal, perubahan ini akan meninggalkan warisan abadi dengan melindungi kesehatan anak-anak kita untuk jangka panjang," kata Perdana Menteri Rishi Sunak bulan lalu, seperti dilansir dari Reuters 8 Februari.

Pemerintah Inggris mengatakan, merokok adalah pembunuh terbesar di negara yang dapat dicegah, menyebabkan satu dari empat kematian terkait kanker, atau sekitar 80.000 kematian per tahun.

Pada Bulan Oktober, PM Sunak mengumumkan rencana untuk mengesahkan undang-undang siapa pun yang lahir pada atau setelah 1 Januari 2009, tidak akan dapat membeli tembakau seumur hidup mereka.

Meskipun vape dipandang sebagai kunci untuk membantu orang berhenti merokok, ada kekhawatiran vape dapat mendorong kecanduan nikotin di kalangan anak muda, di mana 9 persen anak berusia 11 hingga 15 tahun kini menggunakannya, kata pemerintah.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Bulan Desember semua rasa vape harus dilarang.

Namun, kelompok industri dan Asosiasi Industri Vaping Inggris berpendapat, vape mempunyai risiko kesehatan yang jauh lebih rendah dibandingkan tembakau, dan rasa adalah kunci dalam mendorong perokok untuk beralih.

"Saya mempunyai kewajiban untuk melakukan apa yang menurut saya merupakan hal yang benar bagi negara kita dalam jangka panjang," ujar PM Sunak.

"Itulah sebabnya saya mengambil tindakan berani untuk melarang vape sekali pakai, yang telah mendorong peningkatan vaping di kalangan generasi muda, mengedepankan kekuatan baru untuk membatasi rasa vape, memperkenalkan kemasan polos dan mengubah cara vape ditampilkan di toko-toko," jelasnya.

Pemerintah juga mengatakan, selain manfaat kesehatannya, larangan penggunaan vape sekali pakai juga akan membantu lingkungan, dengan lima juta vape dibuang setiap minggunya.