Mengintip Peluang Ekspor Daun Pisang, Berpotensi Raup Miliaran Rupiah
YOGYAKARTA – Daun pisang yang kerap dijadikan sebagai alat pembungkus makanan ternyata termasuk salah satu komoditas ekspor yang menjanjikan. Peluang ekspor daun pisang asal Indonesia terbuka lebar, sebab tidak semua negara memiliki komoditas daun pisang.
Di lain sisi, daun pisang asal Indonesia ternyata diminati banyak negara, mulai dari Jepang, Arab Saudi, hingga Amerika Serikat. Selain untuk membungkus makanan, negara-negara tersebut menggunakan daun pisang sebagai bahan baku kosmetik.
Lantas, seperti apa peluang ekspor daun pisang? Mari simak informasi selengkapnya berikut ini.
Peluang Ekspor Daun Pisang
Dirangkum dari berbagai sumber, Rabu, 7 Februari 2024, berikut beberapa peluang ekspor daun pisang yang perlu Anda ketahui:
1. Memiliki akses pasar yang luas
Daun pisang termasuk salah satu komoditas yang eksklusif di berbagai negara. Ini artinya, daun pisang memiliki akses ke pasar global yang lebih luas. Keberadaan pangsa pasar yang luas membuka peluang ekspor daun pisang untuk mendapatkan keuntungan yang signifikan.
2. Negara tujuan ekspor daun pisang
Di atas telah disinggung bahwa daun pisang asal Indonesia diminati oleh banyak negara. Komoditas ini dikirim ke berbagai negara dari berbagai dunia, seperti:
- Jepang: berdasarkan data Export Potential Map, potensi ekspor daun pisang ke Jepang sekitar 313 ribu dolar AS (sekitar Rp4,8 miliar). Sementara untuk realisasinya mencapai 555 ribu dolar AS atau sekitar Rp86 miliar. Angka inni menandakan bahwa ekspor daun pisang asal Indonesia sangat menguntungan. Di Negeri Sakura, daun pisang digunakan untuk menyajikan makanan tradisional, diolah menjadi obat herbal, dan digunakan dalam industri kreatif seperti pembuatan kerajinan tangan dan desain interior.
- Australia: Export Potensial Map menyebut peluang ekspor daun pisang Indonesia ke Australia mencapai 2,4 ribu dolar AS atau setara dengan Rp3,7 miliar rupiah. Akan tetapi, ekspor daun pisang Indonesia ke Negeri Kangguru sama sekali belum pernah terjadi.
- Arab Saudi: menurut Export Potential Map, peluang ekspor daun pisang ke Arab Saudi mencapai 23 ribu dolar atau sekitar Rp3,5 miliar rupiah. Untuk realisasinya, ekspor daun pisang ke Arab Saudi menyentuh 91 ribu dolar atau sekitar Rp14,1 miliar.
- Jerman: potensi ekspor daun pisang asal Indonesia ke Jerman mencapai 83 ribu dolar (sekitar Rp12,8 miliar), menurut data Export Potential Map. Sementara untuk realisasinya mencapai 200 ribu dolar atau Rp31 miliar.
- Amerika Serikat: Peluang ekspor daun pisang ke Amerika Serikat mencapai 161 ribu dolar AS atau setara Rp2,5 miliar rupiah. Hanya saja, realisasi ekspor daun pisang ke AS baru mencapai 1,9 ribu dolar atau Rp2,9 miliar. Angka ini menandakan potensi ekspor daun pisang ke Paman Sam belum dimanfaatkan dengan maksimal.
3. Harga daun pisang tinggi
Bisnis ekspor daun pisang dapat mendatangkan keuntungan yang besar, lantaran komoditas ini dijual dengan harga yang cukup tinggi di negara tujuan ekspor daun pisang.
Baca juga:
- Ahok Pilih Jaksa Agung atau Menkeu Jika Dapat Tawaran Jadi Pejabat
- Kemenkop Beri Kabar Baik, UMKM Tanah Air Bakal Disuntik Dana Rp10 Miliar
- Kepala Bapanas Tegaskan Bansos Pangan Bukan Bentuk Politisasi Jelang Pemilu 2024
- Ogah Tanggapai Ajakan Debat soal Hilirisasi, Menko Luhut: Faisal Basri Belum Pernah Lihat Tambang
Di Jepang misalnya, harga daun pisang ditaksir hingga Rp200 ribu per lembar. Sementara di Amerika Serikat, harga daun pisang diperkirakan menyentuh Rp185 ribu per lembar.
Demikian informasi tentang peluang ekspor daun pisang. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.