Presiden Zelensky Tengah Mempertimbangkan Penggantian Sejumlah Pejabat Ukraina, Bukan Cuma Petinggi Militer
JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam wawancara yang disiarkan Hari Minggu menyebutkan, dirinya tengah mempertimbangkan penggantian sejumlah pejabat senior negara itu, bukan cuma di sektor militer.
Itu disampaikannya saat kabar rencana pemecatan Panglima Militer Ukraina Jenderal Valeriy Zaluzhnyi oleh Presiden Zelensky beredar di Ukraina beberapa waktu belakangan, saat keduanya berselisih mengenai perang dengan Rusia yang sudah berlangsung hampir dua tahun.
Namun, Presiden Zelensky mengatakan perubahan apa pun lebih dari sekedar mengganti satu orang untuk memanfaatkan upaya mengusir pasukan Rusia.
"Ketika saya berbicara tentang turnover, yang saya maksud adalah sesuatu yang serius yang tidak mencakup satu orang saja, tetapi arah kepemimpinan negara ini," kata Presiden Zelensky kepada televisi pemerintah Italia RAI ketika ditanya tentang Jenderal Zaluzhnyi, melansir Reuters 5 Februari.
"Ini adalah pertanyaan rakyat yang akan memimpin Ukraina. Reset diperlukan, saya berbicara tentang penempatan sejumlah pemimpin negara, tidak hanya di sektor militer," lanjutnya.
"Saya memikirkan penempatan ini. Ini adalah pertanyaan bagi seluruh pemimpin negara," tandasnya.
Untuk memenangkan perang, lanjut Presiden Zelensky, "Kita semua harus mendorong ke arah yang sama, kita tidak boleh berkecil hati, kita harus memiliki energi yang benar dan positif, hal-hal negatif harus ditinggalkan. Kita tidak boleh mengambil sikap menyerah."
Diketahui, perbedaan telah mengemuka sejak serangan balasan Ukraina yang dilancarkan tahun lalu hanya menghasilkan kemajuan terbatas, terhadap pasukan Rusia yang berada di garis depan sepanjang 1.000 km (600 mil) di selatan dan timur Ukraina.
Dalam esainya untuk The Economist pada November lalu, Jenderal Zaluzhnyi mengatakan perang telah memasuki fase gesekan baru. Hal ini mendapat teguran dari Presiden Zelensky.
Pekan lalu, ketika spekulasi mengenai pemecatannya semakin meningkat, ia mengemukakan kasusnya dalam sebuah komentar untuk CNN mengenai alat perang elektronik baru.
Dia juga mengatakan beberapa institusi Ukraina menghalangi negaranya mencapai tujuannya, termasuk upaya untuk membangun kekuatan tempur yang efektif untuk mengimbangi keunggulan jumlah Rusia melalui "tindakan yang tidak populer" seperti mobilisasi massal.
Jenderal Zaluzhnyi sendiri mendapat kekaguman dari warga Ukraina, karena mengawasi operasi untuk mengusir pasukan Rusia yang maju ke Kyiv pada awal perang dan kemajuan selanjutnya yang merebut kembali sebagian besar wilayah di selatan dan timur laut.
Baca juga:
- Temui Pasukannya di Garis Depan yang Rawan Serangan Drone dan Artileri, Presiden Zelensky: Mereka Hadapi Misi Sulit
- Tegaskan Targetnya Melenyapkan Hamas, PM Israel Sebut Tidak akan Menyetujui Setiap Kesepakatan Soal Sandera
- Puji Dukungan Amerika Serikat dan Presiden Biden, PM Netanyahu Sindir Menteri Sayap Kanan Israel Ben-Gvir?
- Kritik Presiden Biden, Menteri Sayap Kanan Israel Ben-Gvir: Jika Trump Berkuasa, Tindakan AS akan Berbeda
Dalam dua kesempatan dalam sepekan terakhir, media Ukraina mengeluarkan banyak laporan pemecatan Jenderal Zaluzhnyi akan segera terjadi. Setidaknya dalam satu contoh, juru bicara presiden adanya pergantian seperti itu.
Pertanyaan juga muncul mengenai apakah Jenderal Zaluzhnyi telah ditawari pekerjaan alternatif, seperti duta besar dan siapa yang mungkin menggantikannya.
Dua kandidat utama yang mungkin adalah Oleksandr Syrskyi, komandan angkatan darat dan Kyrylo Budanov, kepala Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina.