India Berharap Mengumpulkan Rp26,9 Triliun dari Pajak Perusahaan Perjudian Online

JAKARTA - Pada  Sabtu, 3 Februari, Sekretaris Pendapatan Sanjay Malhotra mengatakan bahwa India berharap mengumpulkan hingga 140 miliar rupee (Rp26,9 triliun) dalam pajak barang dan jasa (GST) tahun fiskal mendatang dengan memungut pajak dari perusahaan perjudian online.

Pemerintah pada bulan Oktober memberlakukan pajak sebesar 28% pada dana yang dikumpulkan oleh perusahaan permainan online dari pelanggan mereka untuk setiap taruhan, mengejutkan industri senilai 1,5 miliar dolar AS (Rp23,7 triliun) yang didukung oleh investor global. Pemerintah membela langkah tersebut, dengan mengutip kekhawatiran tentang kecanduan.

"Dalam tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret, pemerintah akan mengumpulkan sekitar 75 miliar rupee dari pajak tersebut," kata Malhotra dalam sebuah wawancara, naik dari 16 miliar rupee tahun sebelumnya.

"Pajak tersebut menghasilkan 35 miliar rupee (Rp6,6 triliun) dalam kuartal Oktober-Desember," katanya.

"Industri ini telah stabil, tetapi masih terlalu dini untuk membuat kesimpulan," katanya. Tinjauan kerangka kerja untuk memajaki perusahaan perjudian online akan dilakukan pada bulan April, tetapi itu tidak berarti tarif pajak akan diubah, katanya.

Koleksi GST secara keseluruhan pemerintah telah rata-rata sebesar 1,7 triliun rupee per bulan, kata Malhotra, menambahkan, "Kami mengharapkan rata-rata pengumpulan bulanan sebesar 1,80 triliun hingga 1,85 triliun rupee dari tahun fiskal berikutnya.