Seorang Wanita Imigran Rohingya di Aceh Timur Hamil 6 Bulan

JAKARTA - Seorang wanita imigran Rohingya yang baru mendarat bersama 136 orang lainnya di Kuala Parek, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Aceh Timur, diketahui sedang dalam kondisi hamil.

Kepala Pukesmas Sungai Raya Dewi Suryati di Aceh Timur, Jumat 2 Februari, mengatakan wanita imigran Rohingya tersebut diketahui hamil setelah pemeriksaan kesehatan. Wanita imigran Rohingya yang hamil tersebut bernama Zufaida, berusia 25 tahun.

"Hasil pemeriksaan, Zufaida hamil dengan usia kandungannya antara lima hingga enam bulan. Saat pemeriksaan, wanita tersebut dalam kondisi lemas. Mungkin karena kelelahan di pelayaran," kata Dewi Suryati, dikutip dari Antara.

Selain wanita hamil tersebut, petugas Puskesmas Sungai Raya juga memeriksa 136 imigran Rohingya lainnya. Dari hasil pemeriksaan, sebanyak 122 imigran mengalami keluhan demam, pusing, batuk, dan gatal-gatal.

"Jadi, dari hasil pemeriksaan kesehatan sementara, tidak ada yang mengalami sakit yang butuh perawatan. Mereka hanya saja perlu istirahat dan minum obat," kata Dewi Suryati.

Sementara itu, Kepala Desa Kuala Parek Syahrial Abdullah mengatakan saat ini ke-137 imigran Rohingya tersebut masih di Kuala Parek. Pemindahan mereka menunggu hasil keputusan dari berbagai pihak terkait.

"Namun, jika belum ada keputusan yang diambil, maka kami akan kembalikan mereka ke kapal dan melanjutkan perjalanan ke tempat mereka tuju. Nanti, kami akan memberikan logistik dan bahan bakar minyak untuk mereka bisa berlayar," kata Syahrial Abdullah.

Sebelumnya, sebanyak 137 imigran Rohingya mendarat di Pantai Kuala Parek, Kamis (1/2) sekira pukul 04.00 WIB. Seratusan imigran Rohingya tersebut terdiri 40 orang laki-laki dewasa, 47 orang perempuan dewasa, 23 anak perempuan, dan 27 anak laki-laki.

Para imigran tersebut mendarat setelah kapal motor mereka tumpangi mengalami kerusakan mesin. Sebelumnya, kapal motor mereka sempat terombang-ambing di perairan Selat Malaka dan dibawa arus hingga mendarat di pesisir pantai di Kabupaten Aceh Timur tersebut.