Kemenperin Bidik Kerja Sama Industri Alat Kesehatan Senilai 1 Juta Euro di Pameran Dubai

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung kerja sama antara PT Graha Teknomedika (GTM) dengan perusahaan manufaktur lampu operasi terkemuka asal Perancis, Surgiris.

Kerja sama ini terbentuk dalam Pameran Arab Health 2024 di Dubai. GTM sendiri merupakan pemain di industri manufaktur alat kesehatan elektromedis yang memiliki pengalaman berproduksi di Indonesia selama 36 tahun.

Kerja sama kedua belah pihak ini diwujudkan melalui penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara Direktur Marketing GTM Febie Yuriza Poetri dengan Presiden Direktur Surgiris Daniel Micucci.

"Penandatanganan MoU ini dilaksanakan pada 1 Februari 2024 dan menjadi rangkaian dari partisipasi Indonesia di Arab Health 2024 yang diikuti oleh 19 perusahaan manufaktur dengan menampilkan berbagai produk unggulan alat kesehatan di bawah naungan Indonesia Pavillion" ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Sopar Halomoan Sirait dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Jumat, 2 Februari.

Sopar mengatakan, total nilai transaksi yang akan dibidik dari kerja sama PT GTM dan Surgiris mencapai sebesar 1 juta euro untuk tiga tahun ke depan.

Dia menilai, industri alat kesehatan merupakan salah satu sektor prioritas dalam program penumbuhan industri manufaktur nasional.

"Melalui kolaborasi PT GTM dan Surgiris ini, diharapkan dapat memperkuat daya saing industri alat kesehatan nasional, paparnya," katanya.

Menurut Sopar, kerja sama bilateral serupa serta partisipasi produk alat kesehatan Indonesia di kancah internasional diyakini dapat mengakselerasi pengembangan industri alat kesehatan dalam negeri.

Hal ini sekaligus untuk mewujudkan ketahanan nasional terhadap alat kesehatan produksi Indonesia.

Sementara itu, Direktur Operasional GTM Prima Yuriandro mengatakan, kesepakatan kedua perusahaan ini akan mewujudkan terjalinnya kemitraan dalam memproduksi lampu operasi berteknologi canggih pada fasilitas manufaktur GTM di Indonesia.

Prima menilai, kolaborasi ini untuk menjawab kebutuhan pasar yang saat ini belum memiliki lampu operasi berteknologi tinggi.

"Kerja sama ini memungkinkan PT GTM mendapatkan informasi dan knowledge mengenai manufaktur lampu untuk keperluan operasi, yang tentunya memiliki teknologi kompleks. Selain itu, kerja sama ini dapat terus didorong untuk pengembangan produk alat kesehatan di dalam negeri," tuturnya.